Kreativitas Tanpa Batas: Limbah Batu di Borobudur Bertransformasi Menjadi Karya Seni Bernilai Tinggi
Di jantung Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, tersembunyi kisah sukses seorang perajin yang mengubah limbah menjadi berkah. Amin Risman Ragil, seorang inovator berusia 48 tahun, telah membuktikan bahwa dengan sentuhan kreativitas, sampah pun dapat menjadi karya seni yang memukau.
Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia pada akhir tahun 90-an, Amin melihat peluang di tengah kesulitan. Limbah serpihan batu cobek, yang dulunya hanya dianggap sampah oleh para perajin lain, menjadi bahan baku utama dalam bisnisnya. Dengan ketekunan dan inovasi, Amin berhasil menggabungkan limbah batu tersebut dengan resin, menciptakan campuran unik yang menghasilkan berbagai produk kerajinan bernilai tinggi, mulai dari patung hingga miniatur Candi Borobudur yang ikonik.
"Saya memanfaatkan limbah batu dari cobek untuk dibuat berbagai bentuk. Saya memanfaatkan alat cetak sehingga bisa menghasilkan sekitar 500 produk dalam sehari," ungkap Amin dengan bangga. Keterampilan dan dedikasinya telah membuahkan hasil yang manis. Saat ini, Amin mempekerjakan sembilan orang tenaga kerja dan produk-produknya menjadi incaran para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Kesuksesan Amin tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Pembangunan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Karangrejo oleh PGN dan penetapan desa ini sebagai desa wisata telah memberikan dampak positif bagi penjualan produk kerajinannya. Gelaran Suadesa Festival 2025 di Gasblock PGN Karangrejo juga menjadi ajang promosi yang efektif bagi UMKM lokal seperti usaha Amin.
Suadesa Festival 2025, yang diselenggarakan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) pada tanggal 10-11 Mei 2025, mengangkat tema "Energi Kemandirian Desa". Festival ini merupakan bagian dari program Desa Energi Berdikari Pertamina, di mana Desa Karangrejo menjadi salah satu desa binaan PGN melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Festival ini menjadi wadah bagi UMKM lokal untuk memperkenalkan produk-produk unggulan mereka, termasuk kerajinan batu karya Amin Risman Ragil. Selain itu, festival ini juga bertujuan untuk menggali potensi lokal lainnya, seperti destinasi wisata, kesenian, dan budaya setempat, dengan harapan dapat menggerakkan perekonomian desa secara keseluruhan.
Kisah Amin Risman Ragil adalah contoh nyata bagaimana kreativitas, inovasi, dan dukungan yang tepat dapat mengubah limbah menjadi sumber penghidupan dan menginspirasi orang lain untuk melihat peluang di sekitar mereka. Usahanya tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi dirinya dan karyawannya, tetapi juga mengangkat nama Desa Karangrejo sebagai pusat kerajinan yang unik dan berkualitas.