Indonesia Bergabung dalam Uji Klinis Fase 3 Vaksin TBC M72 yang Didukung Bill & Melinda Gates Foundation

Indonesia Terlibat dalam Uji Klinis Vaksin Tuberkulosis M72 yang Didukung Bill & Melinda Gates Foundation

Indonesia menjadi salah satu dari empat negara, selain Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi, yang berpartisipasi dalam uji klinis fase 3 vaksin tuberkulosis (TBC) M72. Vaksin ini dikembangkan dengan dukungan dari Bill & Melinda Gates Foundation.

Uji klinis fase 3 ini merupakan tahapan penting dalam pengembangan vaksin M72. Kandidat vaksin TBC M72 sendiri telah dikembangkan sejak tahun 2000-an oleh perusahaan biofarmasi GSK, bekerja sama dengan Aeras dan International AIDS Vaccine Initiative (IAVI). Proyek ini didanai oleh GSK dan sebagian oleh yayasan Gates Foundation. Pada tahun 2020, GSK mengumumkan kemitraan dengan Gates Medical Research Institute untuk pengembangan lebih lanjut vaksin TBC M72.

Gates Medical Research Institute, sebagai anak perusahaan dari Bill & Melinda Gates Foundation, didukung pendanaan dari Gates Foundation dan lembaga amal Wellcome. Uji klinis fase 3 ini bertujuan untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin dalam mencegah TBC paru pada remaja dan orang dewasa.

Secara global, uji klinis fase 3 ini melibatkan 20.081 peserta dari lima negara. Afrika Selatan menyumbang jumlah peserta terbanyak dengan 13.071 orang, diikuti oleh Kenya (3.579), Indonesia (2.095), Zambia (889), dan Malawi (447). Vaksin TBC M72 dianggap sebagai kandidat vaksin TBC yang paling menjanjikan di antara 15 kandidat lainnya dan telah mencapai tahap uji klinis fase 3, tahap akhir sebelum vaksin dapat digunakan secara luas.

Uji klinis fase 3 vaksin TBC M72 dimulai pertama kali di Afrika Selatan, wilayah dengan prevalensi TBC yang tinggi, pada pertengahan Maret 2024. Secara global, diperkirakan 10,6 juta orang menderita TBC pada tahun 2022, dan 1,3 juta meninggal dunia. Di Afrika Selatan, sekitar 280.000 orang didiagnosis TBC setiap tahun. Penyakit ini terutama menyerang masyarakat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, serta mereka yang hidup dalam kemiskinan, lingkungan yang buruk, dan kekurangan gizi.

Pelaksanaan Uji Klinis Vaksin M72 di Indonesia

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, menjelaskan bahwa uji klinis vaksin TBC M72 di Indonesia dimulai pada 3 September 2024, dan rekrutmen peserta telah selesai pada 16 April 2025. Uji klinis ini dilaksanakan di berbagai institusi medis, termasuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), RS Universitas Indonesia (RSUI), RSUP Persahabatan, RS Islam Cempaka Putih, dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK UNPAD).

Aji menegaskan bahwa seluruh pelaksanaan uji klinis vaksin M72 di Indonesia diawasi secara ketat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan RI, serta para ahli vaksin TBC nasional dan internasional.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa Indonesia bersedia menjadi lokasi uji klinis vaksin TBC M72 karena beberapa alasan. Pertama, Indonesia akan memiliki akses terhadap teknologi vaksin tersebut, karena ilmuwan Indonesia dilibatkan dalam prosesnya. Kedua, Indonesia dapat melakukan negosiasi untuk mempercepat produksi vaksin di Bio Farma jika vaksin tersebut berhasil. Ketiga, partisipasi dalam uji klinis ini merupakan bentuk komitmen pemerintah Indonesia dalam mengatasi TBC, yang merupakan penyakit menular pembunuh nomor satu di Indonesia, menyebabkan sekitar 100.000 kematian setiap tahun, lebih banyak dari kasus Covid-19 dalam lima tahun terakhir.