Kebijakan Tarif Trump Dongkrak Penerimaan Bea Cukai AS Hingga Rekor Tertinggi
Penerimaan bea cukai Amerika Serikat (AS) mencatatkan rekor tertinggi pada bulan April 2025, dipicu oleh implementasi kebijakan tarif impor komprehensif yang digagas oleh mantan Presiden Donald Trump. Data dari Departemen Keuangan AS menunjukkan lonjakan signifikan dalam pendapatan negara dari sektor ini.
Total penerimaan bea masuk pada bulan April mencapai 16,3 miliar dollar AS. Angka ini memperlihatkan peningkatan yang luar biasa sebesar 86 persen dibandingkan bulan Maret, yang hanya mencatatkan 8,75 miliar dollar AS. Bahkan, jika dibandingkan dengan April tahun sebelumnya, terjadi pertumbuhan lebih dari dua kali lipat, di mana penerimaan tercatat hanya sebesar 7,1 miliar dollar AS.
Dengan tambahan tersebut, total penerimaan bea masuk sejak awal tahun fiskal telah mencapai 63,3 miliar dollar AS. Kenaikan ini tercatat 18 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kebijakan yang diterapkan oleh Trump ini mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen atas seluruh barang impor yang masuk ke AS mulai 2 April 2025. Tarif ini diberlakukan di luar bea masuk spesifik yang sebelumnya telah ada. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk melindungi industri dalam negeri dan meningkatkan daya saing produk AS di pasar global.
Meskipun defisit anggaran AS masih menjadi perhatian utama, lonjakan penerimaan dari tarif impor memberikan kontribusi positif dalam memperbaiki posisi anggaran pada bulan April. Bulan tersebut secara tradisional menjadi periode surplus karena bertepatan dengan tenggat waktu pelaporan pajak penghasilan.
Pada April 2025, AS mencatat surplus anggaran sebesar 258,4 miliar dollar AS, naik 23 persen dibandingkan April tahun lalu. Surplus ini memangkas defisit tahun fiskal berjalan menjadi 1,05 triliun dollar AS, meski angka itu masih 13 persen lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Pendapatan negara pada April naik 10 persen dibandingkan April 2024, sementara pengeluaran turun 4 persen. Namun secara kumulatif, sepanjang tahun fiskal berjalan, penerimaan hanya naik 5 persen sedangkan belanja negara melonjak 9 persen.
Salah satu tantangan utama dalam pengelolaan anggaran adalah beban bunga utang. Dengan total utang nasional mencapai 36,2 triliun dollar AS, pembayaran bunga bersih mencapai 89 miliar dollar AS pada April. Angka ini menjadi pos pengeluaran terbesar kedua setelah program Jaminan Sosial. Sepanjang tahun fiskal, bunga bersih yang dibayarkan telah mencapai 579 miliar dollar AS, tetap menjadi salah satu pengeluaran terbesar dalam anggaran AS.
Kenaikan penerimaan bea masuk ini menjadi sorotan penting dalam dinamika ekonomi AS. Kebijakan tarif yang diterapkan Trump menunjukkan dampaknya yang signifikan terhadap pendapatan negara, meskipun juga memunculkan perdebatan mengenai potensi dampaknya terhadap perdagangan global dan harga konsumen.