Temuan Mengejutkan: Sisa Amunisi Mematikan Ditemukan di Dekat Pemukiman Garut
Tragedi ledakan amunisi yang merenggut nyawa 13 orang di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengungkap fakta baru yang mengkhawatirkan. Sisa-sisa amunisi yang belum meledak ditemukan tersimpan di area belakang rumah warga, tidak jauh dari lokasi ledakan maut.
Menurut pantauan di lapangan, tumpukan bekas bungkus amunisi berwarna hijau tua itu terlihat masih utuh dan menumpuk di belakang rumah warga, berdekatan dengan sebuah warung yang berjarak sekitar 200 meter dari pusat ledakan. Ironisnya, tidak ada penjagaan dari pihak berwenang, baik TNI maupun Polri, di sekitar lokasi penyimpanan amunisi tersebut. Pada bungkus besi itu, tertera tulisan "amunisi" dan peringatan "mudah meledak", menambah kekhawatiran akan potensi bahaya yang mengintai warga sekitar.
Keberadaan tumpukan bekas bungkus amunisi yang sengaja dipindahkan ke belakang rumah warga menimbulkan spekulasi bahwa langkah ini dilakukan untuk menyembunyikan sisa-sisa ledakan dari perhatian publik setelah tragedi yang menewaskan belasan orang. Meskipun demikian, seorang warga setempat bernama Parman (56) membantah dugaan tersebut. Ia mengklaim bahwa penyimpanan tersebut dilakukan semata-mata untuk mengamankan sisa-sisa bungkus mortir.
Kondisi di sekitar lokasi penemuan tumpukan amunisi tampak sepi, dengan warung di depannya masih dalam keadaan tutup. Sementara itu, lokasi kejadian ledakan, yang berjarak sekitar 500 meter dari Jalan Nasional di wilayah perbukitan Gunung Sancang, dijaga ketat oleh petugas Brimob bersenjata laras panjang dan anggota TNI. Lokasi tersebut terletak belasan kilometer dari pusat Pantai Pameumpeuk, Garut Selatan, di kaki Gunung Sancang, jalur Pantai Selatan Jawa Barat antara Cipatujah, Tasikmalaya-Pameumpeuk, Garut.
Di pinggir jalan dekat lokasi, terlihat bendera merah dan plang merah bertuliskan "Dilarang Masuk Daerah Penghancuran Amunisi Akhir Gupusmu III" dengan gambar tengkorak. Upaya awak media untuk mendekati dan memotret lokasi kejadian dihalangi oleh petugas TNI dan Brimob dengan alasan masih dalam proses penyelidikan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, ledakan dahsyat terjadi saat proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI AD di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Senin (12/5/2025) pagi. Insiden tragis itu mengakibatkan 13 orang kehilangan nyawa, terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil setempat. Diduga, ledakan tersebut dipicu oleh detonator penghancur yang meledak sebelum waktunya saat masih terpasang di lubang penghancur dekat pesisir pantai.