Perseteruan Pebisnis Crepes dan Pelanggan: Ulasan Pedas Berujung Permohonan Maaf

Sengketa antara pelaku usaha kuliner dan konsumen kembali mencuat, kali ini melibatkan seorang penjual crepes yang nyaris menempuh jalur hukum akibat ulasan negatif yang dianggap merugikan. Kejadian ini memicu perdebatan mengenai etika memberikan ulasan dan dampaknya terhadap bisnis kecil.

Seorang pengusaha crepes di Malaysia, Kieda, baru-baru ini berkonflik dengan seorang pelanggan yang memberikan ulasan kurang menyenangkan. Pelanggan tersebut, melalui pesan WhatsApp, menggambarkan crepes custard buatan Kieda dengan ungkapan yang kurang pantas, bahkan menyebutnya 'menjijikkan' dan membuatnya merasa mual. Ulasan pedas ini membuat Kieda merasa geram dan menganggapnya sebagai ancaman serius bagi kelangsungan bisnisnya.

Kieda, yang merasa dirugikan oleh komentar tersebut, sempat mempertimbangkan untuk menggugat pelanggan yang bersangkutan. Namun, setelah melalui mediasi dan permohonan maaf secara pribadi dari pelanggan, Kieda memutuskan untuk mengurungkan niatnya. Sebagai bentuk penyelesaian, Kieda mengembalikan uang pelanggan sejumlah RM 25 sebagai kompensasi.

Perseteruan ini memicu diskusi hangat di media sosial mengenai batasan antara hak konsumen untuk memberikan ulasan dan kewajiban untuk menyampaikan pendapat secara sopan dan konstruktif. Kieda sendiri menekankan pentingnya menyampaikan keluhan secara langsung dan pribadi, alih-alih menyebarkannya ke publik yang dapat merusak reputasi bisnisnya.

"Jika Anda tidak suka masakan saya, katakan saja langsung kepada saya dan kerabat Anda," ujar Kieda. Ia menambahkan bahwa bisnisnya tidak hanya tentang crepes, tetapi juga tentang mata pencaharian karyawan yang bergantung padanya.

Kendati demikian, beberapa pihak mengkritik respons Kieda yang dianggap terlalu emosional. Menanggapi hal ini, Kieda meminta maaf dan mengakui bahwa ia terbawa emosi dalam menanggapi ulasan tersebut. Ia berjanji untuk belajar dari pengalaman ini dan menerima segala kritik sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya.

Kieda juga berpesan kepada para pelanggan untuk tidak menghina makanan, meskipun tidak menyukainya. Menurutnya, setiap hidangan memiliki nilai dan arti tersendiri, terutama bagi mereka yang menggantungkan hidupnya dari berjualan makanan.

Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi pelaku usaha dan konsumen. Bagi pelaku usaha, penting untuk menerima kritik dengan lapang dada dan menggunakannya sebagai bahan evaluasi. Sementara bagi konsumen, penting untuk menyampaikan pendapat secara sopan dan bertanggung jawab, serta mempertimbangkan dampak dari setiap ulasan yang diberikan.

Kieda tetap berkomitmen untuk menyajikan crepes berkualitas dengan berbagai varian rasa, serta hidangan penutup lainnya seperti koktail buah, air susu kurma, dan jelly kelapa. Ia berharap dapat terus melayani pelanggan dengan baik dan menjaga reputasi bisnisnya.

Berikut adalah beberapa varian rasa crepes yang ditawarkan Kieda:

  • Tiramisu
  • Kunafa

Selain crepes, Kieda juga menawarkan berbagai hidangan penutup lainnya, seperti:

  • Koktail buah
  • Air susu kurma
  • Jelly kelapa