Misteri Ledakan Detonator di Garut: Tanpa Pemicu, Mantan KSAD Dudung Abdurachman Ungkap Keheranan
Insiden ledakan maut yang menewaskan 13 orang di Garut, Jawa Barat, terus menjadi sorotan. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, yang kini menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional, turut angkat bicara mengenai peristiwa tragis tersebut.
Dudung mengungkapkan bahwa ledakan yang terjadi di lokasi pemusnahan amunisi itu berasal dari detonator, bukan amunisi kedaluwarsa seperti yang diduga sebelumnya. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar, sebab detonator seharusnya memerlukan alat pemicu untuk dapat meledak.
"Ada tiga lubang di lokasi tersebut, dua berisi amunisi dan satu berisi detonator," jelas Dudung dalam sebuah wawancara. "Detonator itu kan sebetulnya peledak yang apabila diaktifkan itu harus melalui proses pengaktifan melalui aki atau baterai. Nah, saya juga heran kok bisa detonator meledak tanpa alat pemicu. Karena kalau detonator itu diledakkan, biasanya menggunakan TNT, diledakkan itu harus ada alat pemicunya."
Ketidakpastian mengenai penyebab ledakan ini semakin menambah duka bagi keluarga korban dan masyarakat. Dudung mengaku tidak mengetahui secara pasti faktor apa yang menyebabkan detonator tersebut meledak tanpa adanya pemicu eksternal. Spekulasi mengenai faktor panas sebagai pemicu sempat muncul, namun belum ada konfirmasi resmi.
Saat ini, tim investigasi telah diterjunkan ke lapangan untuk menyelidiki secara mendalam penyebab pasti ledakan tersebut. Dudung berharap agar hasil investigasi dapat segera mengungkap fakta sebenarnya di balik insiden ini.
Kronologi Kejadian
Insiden ledakan terjadi pada hari Senin, 12 Mei 2025, saat proses pemusnahan amunisi dilakukan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Pemusnahan dilakukan oleh personel TNI dari Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad) dengan metode peledakan di tiga titik lubang yang telah disiapkan.
Peledakan pertama dan kedua berjalan lancar tanpa masalah. Namun, saat tim sedang mempersiapkan proses pemusnahan di lubang ketiga, tiba-tiba terjadi ledakan hebat yang tidak terduga. Ledakan ini terjadi saat beberapa personel TNI masih berada di lokasi, dan sejumlah warga sipil juga berada di sekitar area kejadian.
Akibat ledakan tersebut, 13 orang meninggal dunia, terdiri dari 4 anggota TNI yang sedang bertugas dan 9 warga sipil yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Berikut poin-poin penting kronologi kejadian:
- Lokasi: Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut
- Waktu: Senin, 12 Mei 2025
- Aktivitas: Pemusnahan amunisi oleh personel Puspalad TNI AD
- Metode: Peledakan di tiga titik lubang
- Kejadian: Ledakan tak terduga saat persiapan peledakan lubang ketiga
- Korban: 13 orang meninggal (4 TNI dan 9 warga sipil)
Investigasi mendalam terus dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti ledakan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.