Pedagang Pasar Ciputat Merana Akibat Tumpukan Sampah: Ancaman Kesehatan dan Kerugian Ekonomi

Pedagang di Pasar Cantik Ciputat, Tangerang Selatan, menghadapi situasi yang memprihatinkan akibat pengelolaan sampah yang buruk. Tumpukan sampah yang menggunung di dekat pasar, tepatnya di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), telah menjadi sumber masalah kesehatan dan ekonomi bagi mereka.

Zainal Arifin, seorang pedagang sembako, mengungkapkan bahwa ia sering mengalami sesak napas dan batuk akibat udara yang tercemar oleh sampah. Selain masalah pernapasan, ia juga mengeluhkan serbuan lalat yang semakin mengganggu aktivitas jual belinya. Kondisi ini diperparah dengan pemandangan sampah yang kotor dan bau busuk yang menyengat, membuat pembeli enggan datang ke tokonya.

Sulistyowati, pedagang lainnya, menceritakan pengalaman pahitnya akibat air limbah yang berasal dari tumpukan sampah tersebut. Ia pernah mengalami infeksi kulit yang parah di kakinya akibat terpapar air limbah yang tercemar. Infeksi tersebut membuatnya tidak bisa berjalan selama seminggu dan harus menjalani perawatan intensif. Bahkan saat hujan deras, air limbah berwarna hitam pekat beserta belatung masuk ke dalam tokonya, menambah penderitaannya.

Toko Sulistyowati yang berlokasi persis di samping TPS3R menjadi langganan banjir air limbah dan serbuan belatung. Ia terpaksa menggunakan selang untuk membuang air yang menggenangi tokonya setiap kali hujan deras. Kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitasnya sebagai pedagang, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi dirinya dan para pelanggannya.

Para pedagang berharap agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah sampah ini. Mereka meminta agar TPS3R dikelola dengan baik dan sampah diangkut secara rutin agar tidak menumpuk dan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan ekonomi mereka. Hingga saat ini, belum ada tindakan nyata dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan terkait keluhan para pedagang.