Pemkab Garut Lakukan Pendataan Keluarga Korban Ledakan Amunisi, Realisasikan Janji Bantuan dari Provinsi

Pemerintah Daerah Garut Bergerak Cepat Mendata Keluarga Korban Ledakan Amunisi

Pemerintah Kabupaten Garut mengambil langkah sigap dengan melakukan pendataan terhadap keluarga korban ledakan amunisi yang terjadi di Kecamatan Cibalong. Tindakan ini merupakan respons langsung atas janji bantuan yang sebelumnya disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menyatakan komitmennya untuk segera menyelesaikan proses pendataan ini. Hal tersebut diungkapkan saat mendampingi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meninjau langsung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk, tempat para korban diidentifikasi. Kedatangan Gubernur Dedi ke lokasi kejadian merupakan bentuk dukungan moril kepada keluarga yang ditinggalkan, sekaligus memastikan bantuan dari pemerintah provinsi dapat tersalurkan dengan baik.

Janji Bantuan Bagi Keluarga Korban

Gubernur Dedi Mulyadi sebelumnya telah menyampaikan akan memberikan bantuan finansial sebesar Rp 50 juta kepada setiap keluarga korban yang meninggal dunia akibat ledakan tersebut. Tidak hanya itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga berkomitmen untuk menanggung biaya pendidikan anak-anak korban hingga jenjang perguruan tinggi. Janji ini menjadi angin segar bagi keluarga yang tengah berduka, memberikan harapan akan masa depan pendidikan anak-anak mereka.

"Nanti ini ada Bupati ya," ujar Dedi Mulyadi kepada keluarga korban di RSUD Pameungpeuk, menegaskan peran pemerintah daerah dalam menyukseskan program bantuan ini.

Apresiasi Keluarga Korban

Salah seorang anggota keluarga korban, Farid, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian dan kepedulian yang ditunjukkan oleh pemerintah. Ia mengapresiasi janji bantuan yang diberikan, terutama jaminan pendidikan bagi anak-anak korban hingga perguruan tinggi.

Tragedi Ledakan Amunisi di Cibalong

Ledakan amunisi yang terjadi di lokasi pemusnahan di kawasan pantai Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, pada Senin (12/5/2025) merupakan peristiwa tragis yang merenggut nyawa 13 orang. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya adalah anggota TNI dan sembilan lainnya merupakan warga sipil. Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Garut pada umumnya.

Daftar korban:

  • 4 Anggota TNI
  • 9 Warga Sipil