Polisi Usut Dugaan Keterlibatan Petinggi Ormas dalam Kasus Premanisme di Jakarta Barat
Aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya tengah mendalami kemungkinan keterlibatan seorang pimpinan organisasi masyarakat (ormas) dalam kasus penangkapan 22 orang yang diduga melakukan aksi premanisme dengan berkedok sebagai anggota ormas. Penangkapan ini dilakukan di kawasan Puri Indah, Kembangan Selatan, Jakarta Barat, pada hari Selasa (14/5/2025).
Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menyampaikan hal ini kepada wartawan. Ia menjelaskan bahwa penyelidikan sedang berlangsung untuk mengungkap apakah para pelaku bertindak secara mandiri atau terorganisir dalam sebuah kelompok. "Pendalaman sedang dilakukan untuk mengetahui apakah mereka bergerak sendiri atau berkelompok," ujarnya.
Lebih lanjut, Kombes Pol Ade Ary menekankan bahwa pihaknya tidak ingin berspekulasi terkait kasus ini. Semua akan bergantung pada fakta-fakta yang ditemukan selama proses penyelidikan. "Kami tidak bisa berandai-andai. Ini baru diamankan hari ini, nanti selanjutnya akan dilakukan pendalaman," tegasnya.
Penangkapan 22 orang ini merupakan bagian dari Operasi Berantas Jaya 2025 yang digelar oleh Polda Metro Jaya. Operasi ini berlangsung selama 15 hari, mulai dari tanggal 9 hingga 23 Mei 2025. Target operasi adalah segala bentuk aksi premanisme, baik yang dilakukan secara individu maupun berkelompok.
Irjen Pol Karyoto, Kapolda Metro Jaya, menegaskan bahwa operasi ini bertujuan untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang lebih kondusif di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Ia juga menyatakan bahwa tidak ada toleransi terhadap segala bentuk premanisme.
Operasi Berantas Jaya 2025 melibatkan 999 personel gabungan dari berbagai unsur, termasuk Polri, TNI (Angkatan Darat, Laut, dan Udara), serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Rinciannya, 663 personel berasal dari Polri, 306 dari TNI, dan 30 personel dari Pemprov DKI Jakarta.
Irjen Pol Karyoto menyampaikan komitmennya untuk menindak tegas segala bentuk premanisme tanpa pandang bulu. "Tidak ada toleransi dan tidak ada pengecualian," tegasnya saat memimpin apel gelar pasukan di Lapangan Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat, pada Jumat (9/5/2025).
Berikut adalah rincian personel yang terlibat:
- Polri: 663 personel
- TNI: 306 personel (Angkatan Darat, Laut, dan Udara)
- Pemprov DKI Jakarta: 30 personel