Kasus dugaan korupsi dana desa kembali mencoreng pemerintahan daerah. Kali ini, Heni Mulyani, Kepala Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, resmi ditahan oleh pihak kepolisian atas dugaan penyelewengan dana desa. Penahanan ini dikonfirmasi oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cikujang, Ece Mulyana, yang menyatakan bahwa pihaknya telah menerima surat penetapan tersangka pada hari Rabu, 7 Mei 2025.

"Kami BPD menerima surat penetapan tersangka itu pada hari Rabu (7/5/2025) langsung dari anggota Tipikor (Polres Sukabumi Kota) mengantarkan ke desa sekira pukul 13.00 WIB," ungkap Ece kepada awak media. Penerimaan surat tersebut menjadi dasar bagi BPD untuk segera mengambil langkah-langkah administratif guna memastikan roda pemerintahan desa tetap berjalan.

Menyusul penetapan status tersangka, BPD Cikujang bersama jajaran perangkat desa langsung menggelar rapat pleno. Agenda utama rapat tersebut adalah menjaring nama-nama yang potensial untuk ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) kepala desa. Hal ini dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan oleh Heni Mulyani, sekaligus memastikan pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu.

"Baru hari kemarin (12/5/2025) melaksanakan rapat pleno desa Cikujang. Segala macamnya sudah dilengkapi tinggal diserahkan ke Bupati, DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) melalui kecamatan, lebih lanjut terkait penonaktifan soal itu ranah Bupati," jelas Ece. Proses penunjukan Plt kepala desa ini memerlukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten, khususnya melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).

Keputusan akhir terkait pemberhentian Heni Mulyani secara tidak hormat dari jabatannya sebagai kepala desa sepenuhnya berada di tangan Bupati Sukabumi. Pihak BPD dan perangkat desa Cikujang saat ini menunggu keputusan resmi tersebut. Proses hukum yang menjerat Heni Mulyani masih terus berjalan. Pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait detail kasus yang menjerat Kepala Desa Cikujang tersebut.