BPOM Beri Lampu Hijau Uji Klinis Vaksin TBC, Jamin Keamanan Berdasarkan Standar Ilmiah
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan jaminan keamanan terhadap uji klinis vaksin Tuberkulosis (TBC) yang didanai oleh Bill & Melinda Gates Foundation. Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menegaskan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui proses evaluasi ketat dan memenuhi standar ilmiah yang berlaku.
Taruna Ikrar menyampaikan keyakinannya bahwa uji klinis vaksin TBC ini aman dan bermanfaat bagi masyarakat luas. "Sebagai kepala Badan POM, kami mendukung penuh upaya ini demi kepentingan banyak orang. Dasar ilmiahnya sudah memenuhi standar," ujarnya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, pada Rabu (14/5/2025).
Proses perizinan uji klinis ini melibatkan tim independen yang terdiri dari para profesor dari berbagai universitas. Tim ini bertugas mengevaluasi secara komprehensif sebelum memberikan rekomendasi. "Sebelum izin uji klinis dikeluarkan, kami memiliki tim independen yang terdiri dari profesor-profesor di bidang farmakologi dari berbagai kampus," jelas Taruna.
Tim evaluator independen ini merekomendasikan vaksin TBC untuk diuji cobakan setelah melakukan serangkaian penilaian terhadap berbagai aspek keamanannya. Rekomendasi ini kemudian menjadi dasar bagi BPOM untuk memberikan izin uji klinis. "Mereka memberikan rekomendasi kepada kepala Badan POM secara bertahap, meneliti berbagai efeknya, dan akhirnya kami memutuskan bahwa vaksin ini memenuhi syarat," tambahnya.
Dengan disetujuinya uji klinis ini, Taruna berharap prevalensi penyakit TBC di Indonesia dapat ditekan secara signifikan. "Uji klinis dapat berjalan dengan baik, dan kami berharap efektivitas dan efikasinya bagus sehingga memberikan manfaat besar bagi masyarakat," harapnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga telah meminta masyarakat untuk tidak khawatir terkait uji coba vaksin TBC ini. Ia juga menepis isu-isu konspiratif yang beredar di masyarakat. Menkes menekankan bahwa vaksin ini diberikan secara gratis dan keterlibatan peneliti Indonesia dalam pengembangannya menunjukkan kontribusi aktif Indonesia dalam inovasi medis global.
Senada dengan Menkes, Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi juga menegaskan bahwa uji klinis vaksin TBC ini diawasi oleh berbagai pihak, termasuk World Health Organization (WHO), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), rumah sakit, dan universitas. "Uji klinis ini dipantau oleh WHO, berbagai organisasi, Kementerian Kesehatan, rumah sakit, universitas, banyak sekali yang memantau standardisasi pelaksanaannya," kata Hasan di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu (10/5/2025). Dengan pengawasan yang ketat dari berbagai pihak, diharapkan uji klinis vaksin TBC ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan data yang akurat untuk pengembangan vaksin TBC yang efektif dan aman bagi masyarakat Indonesia.