Kepatuhan Pengobatan Kunci Utama Kualitas Hidup Pasien Bipolar dan Skizofrenia

Kepatuhan terhadap pengobatan memegang peranan vital bagi pasien gangguan bipolar dan skizofrenia. Dr. dr. Khamelia Malik, SpKJ(K), Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa FKUI-RSCM, menekankan bahwa konsistensi dalam berobat secara langsung memengaruhi keberlangsungan dan kualitas hidup individu yang mengidap kondisi ini.

Di Indonesia, tantangan utama dalam penanganan gangguan bipolar (GB) dan skizofrenia adalah rendahnya tingkat kepatuhan pasien terhadap rencana pengobatan. Padahal, ketidakpatuhan ini dapat memicu serangkaian masalah kesehatan yang lebih serius.

Dampak Ketidakpatuhan

Ketidakpatuhan dalam mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter dapat berakibat fatal bagi pasien dengan gangguan bipolar. Beberapa konsekuensi yang mungkin timbul antara lain:

  • Meningkatnya frekuensi kekambuhan
  • Memperpanjang masa rawat inap di rumah sakit
  • Meningkatkan risiko percobaan bunuh diri

Sementara itu, pada pasien skizofrenia, ketidakpatuhan terhadap pengobatan tidak hanya memperparah gejala psikotik yang dialami, tetapi juga meningkatkan potensi perilaku menyakiti diri sendiri maupun orang lain.

“Temuan ini menyoroti betapa krusialnya kepatuhan terhadap pengobatan dalam upaya mencegah komplikasi penyakit dan meningkatkan kualitas hidup pasien,” tegas Dr. Khamelia.

Kualitas Hidup dan Produktivitas

Dr. Khamelia menjelaskan bahwa pasien dewasa dengan gangguan bipolar dan skizofrenia tetap memiliki peluang untuk menjalani kehidupan yang produktif dan berkualitas, asalkan mereka berkomitmen untuk menjalani pengobatan secara teratur. Kepatuhan yang optimal terhadap terapi secara signifikan berkorelasi dengan peningkatan kualitas hidup.

Faktor-faktor Penyebab Ketidakpatuhan

Beberapa faktor yang menyebabkan pasien kurang patuh terhadap pengobatan antara lain:

  • Kurangnya kesadaran dan pemahaman mengenai kondisi penyakit yang diderita
  • Efek samping obat yang tidak menyenangkan
  • Perubahan suasana hati (mood) yang fluktuatif
  • Stigma negatif dari masyarakat

Efek samping seperti rasa kantuk berlebihan, peningkatan berat badan, dan gangguan gerakan tubuh seringkali menjadi penghalang bagi pasien untuk patuh terhadap pengobatan. Namun, Dr. Khamelia menekankan bahwa saat ini telah tersedia obat-obatan inovatif yang dirancang untuk meminimalkan efek samping tersebut.

Strategi Coping Adaptif dan Dukungan Psikososial

Selain kepatuhan dalam mengonsumsi obat, pasien juga perlu mengembangkan strategi coping adaptif untuk membantu mereka tetap produktif. Strategi ini meliputi:

  • Mencari dukungan dari orang-orang terdekat
  • Belajar memecahkan masalah
  • Melakukan pelatihan manajemen stres

Pasien gangguan bipolar dan skizofrenia juga dianjurkan untuk aktif mengikuti terapi psikososial, seperti edukasi mengenai penyakit yang diderita dan skrining rutin terhadap potensi munculnya ide bunuh diri. Pemanfaatan teknologi, seperti aplikasi pemantau suasana hati, kualitas tidur, pengingat konsumsi obat, dan psikoterapi online, juga dapat membantu pasien dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Peran Keluarga dan Lingkungan

Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan pengobatan pasien gangguan mental. Psikoedukasi bagi keluarga dan lingkungan dapat membantu mereka memahami dan memberikan dukungan yang lebih baik kepada orang yang mereka cintai. Dukungan ini dapat meningkatkan harapan, memberdayakan pasien, dan mendorong inklusi sosial.