Arab Saudi Apresiasi Langkah AS Hapus Sanksi untuk Suriah: Era Baru Kemakmuran

Riyadh, Arab Saudi - Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), menyatakan apresiasi mendalam atas keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk mencabut sanksi ekonomi terhadap Suriah. Pujian ini disampaikan dalam serangkaian pertemuan tingkat tinggi yang berlangsung di Riyadh, menandakan potensi perubahan signifikan dalam dinamika regional.

Dalam pidatonya di hadapan para pemimpin negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan perwakilan AS, Pangeran MBS menyoroti bahwa penghapusan sanksi akan membuka jalan bagi pemulihan ekonomi dan stabilitas di Suriah. Beliau menekankan pentingnya langkah ini dalam meringankan beban yang selama ini ditanggung oleh rakyat Suriah akibat konflik berkepanjangan.

"Keputusan ini merupakan langkah penting menuju babak baru dalam sejarah Suriah, di mana pertumbuhan dan kemakmuran dapat diraih kembali," ujar Pangeran MBS. Ia juga menambahkan bahwa dukungan terhadap pemerintah Suriah dalam mewujudkan keamanan dan stabilitas sangat krusial bagi stabilitas kawasan secara keseluruhan.

Lebih lanjut, Pangeran MBS menegaskan kembali komitmen Arab Saudi untuk bekerja sama dengan AS dan negara-negara GCC lainnya dalam meredakan ketegangan regional. Seruan untuk mengakhiri konflik di Gaza dan mencari solusi permanen bagi masalah Palestina, sesuai dengan Inisiatif Perdamaian Arab, turut menjadi fokus utama dalam pernyataannya.

Keputusan mengejutkan Presiden Trump untuk mencabut sanksi terhadap Suriah diumumkan di sela-sela kunjungan kenegaraannya ke kawasan Teluk. Trump menyatakan bahwa sanksi telah menjalankan perannya, dan kini saatnya bagi Suriah untuk melangkah maju. Ia berharap Suriah dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mencapai kemajuan yang signifikan.

"Saya akan memerintahkan penghentian sanksi terhadap Suriah untuk memberikan mereka kesempatan meraih kejayaan," kata Trump dalam sebuah forum investasi di Riyadh.

Selain rencana pencabutan sanksi, Trump juga mengungkapkan bahwa AS sedang menjajaki kemungkinan normalisasi hubungan dengan Suriah, setelah pertemuannya dengan Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa, di Riyadh. Gedung Putih mengindikasikan bahwa Trump mendorong Al-Sharaa untuk menormalisasi hubungan dengan Israel melalui penandatanganan Perjanjian Abraham, serta mengambil alih tanggung jawab atas pusat-pusat penahanan ISIS di wilayah timur laut Suriah.

Berikut poin-poin penting yang disampaikan oleh Pangeran MBS:

  • Apresiasi atas keputusan AS mencabut sanksi terhadap Suriah.
  • Penekanan pada pentingnya dukungan terhadap pemerintah Suriah dalam mewujudkan keamanan dan stabilitas.
  • Komitmen untuk bekerja sama dengan AS dan negara-negara GCC dalam meredakan ketegangan regional.
  • Seruan untuk mengakhiri konflik di Gaza dan mencari solusi permanen bagi masalah Palestina.

Keputusan ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri AS terhadap Suriah dan berpotensi membuka jalan bagi rekonstruksi dan rekonsiliasi di negara yang dilanda perang tersebut.