Petugas Kepolisian di Medan Alami Kebutaan Akibat Agresi Saat Melerai Bentrokan Warga
Insiden Tragis Menimpa Anggota Polri Saat Bertugas
Seorang anggota Bhabinkamtibmas Polsek Medan, Aipda Abdul Rahman, mengalami cedera serius hingga menyebabkan kebutaan permanen pada mata kanannya. Insiden nahas ini terjadi ketika korban berupaya membubarkan aksi tawuran antar kelompok warga di kawasan Young Panah Hijau, Labuhan Deli, Medan, pada 13 Februari 2025 lalu.
Menurut keterangan Plh Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Wahyudi Rahman, Aipda Abdul Rahman menjadi petugas pertama yang tiba di lokasi kejadian saat bentrokan antar kelompok warga dari lorong yang berbeda sedang berlangsung. Dalam upaya melerai dan mengendalikan situasi, Abdul Rahman menjadi sasaran agresi dari salah satu kelompok yang terlibat tawuran.
"Saat kejadian, beliau adalah orang pertama yang tiba di lokasi tawuran," ungkap AKBP Wahyudi Rahman.
Lebih lanjut, AKBP Wahyudi Rahman menjelaskan bahwa batu yang mengenai mata Aipda Abdul Rahman berukuran cukup besar, diperkirakan sebesar kepalan tangan orang dewasa. Akibat hantaman keras tersebut, helm yang dikenakan korban pun mengalami kerusakan signifikan. Setelah terkena lemparan batu, Aipda Abdul Rahman segera berupaya menyelamatkan diri dan mendapatkan pertolongan medis.
Dampak Serius Akibat Kekerasan
Setelah insiden tersebut, Aipda Abdul Rahman segera dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani serangkaian pemeriksaan dan tindakan medis. Hasil pemeriksaan rontgen menunjukkan adanya kerusakan parah pada retina mata kanannya akibat benturan keras dari lemparan batu. Kerusakan ini menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan pada mata sebelah kanan, yang mengakibatkan kebutaan.
"Iya, sangat disayangkan, beliau mengalami cacat permanen. Saya baru saja menjenguk beliau. Setelah operasi, menurut pengakuan Abdul Rahman, mata kanannya sudah tidak berfungsi lagi. Hasil rontgen menunjukkan kerusakan pada retina mata," jelas Wahyudi dengan nada prihatin.
Kasus ini menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi oleh petugas kepolisian dalam menjalankan tugas sehari-hari, terutama saat berhadapan dengan situasi yang berpotensi menimbulkan kekerasan. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ketertiban dan menghindari tindakan kekerasan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.