Sentuhan Hati Dedi Mulyadi: Program Pendidikan Berkarakter Mengubah Hidup Siswa, Air Mata Haru Mengiringi
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terlihat emosional saat menghadiri acara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Gasibu, Bandung. Momen tersebut menjadi istimewa karena bertepatan dengan pertemuan kembali para siswa program pendidikan berkarakter dengan orang tua mereka, setelah menjalani pelatihan di Dodik Bela Negara, Lembang.
Suasana haru pecah saat para siswa yang telah ditempa disiplin dan nilai-nilai kebangsaan, bertemu kembali dengan keluarga mereka. Dedi Mulyadi, yang menggagas program ini, tak kuasa menahan air mata. Ia mengungkapkan perasaannya tentang betapa pentingnya sentuhan hati dalam membangun karakter generasi muda.
"Ini urusan rasa, urusan hati, urusan cinta," ujar Dedi Mulyadi. "Siapa yang tidak terharu melihat perubahan positif pada anak-anak ini?"
Program pendidikan berkarakter ini memang menuai beragam tanggapan sejak awal. Sebagian pihak meragukan efektivitas pendekatan yang melibatkan TNI dalam membina siswa. Namun, banyak pula masyarakat yang memberikan dukungan, terutama para orang tua yang merasakan langsung dampak positif pada perilaku anak-anak mereka.
"Apa yang saya lakukan ini dasarnya hati. Jika dilakukan dengan hati, maka akan diterima dengan rasa dan melahirkan cinta," tutur Dedi Mulyadi.
Dalam acara tersebut, Dedi Mulyadi juga membuat keputusan yang menyentuh hati. Ia menyatakan diri sebagai orang tua angkat bagi siswa yang tidak didampingi orang tua atau berstatus yatim piatu. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmennya untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak tersebut.
"Saya akan sekolahkan mereka, mempersiapkan mereka untuk menjadi TNI, polisi, atau kuliah, sesuai dengan minat dan bakat mereka," janji Dedi Mulyadi. Ia menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya tentang penegakan disiplin, tetapi juga tentang membangun kembali relasi emosional antara pemerintah dan rakyat, serta memastikan kehadiran negara dalam mengatasi masalah sosial seperti kenakalan remaja dan ketelantaran anak.
"Ini urusan rasa, bukan urusan administrasi," tegasnya. Ia menambahkan bahwa waktu telah membuktikan efektivitas program yang awalnya diragukan oleh banyak pihak.
Program pendidikan berkarakter ini bukan hanya sekadar pelatihan fisik dan penanaman disiplin. Lebih dari itu, program ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, tanggung jawab sosial, dan nilai-nilai luhur bangsa pada diri generasi muda. Dengan sentuhan hati dan pendekatan yang humanis, Dedi Mulyadi berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berakhlak mulia.
Program pendidikan berkarakter
Program pendidikan berkarakter ini meliputi serangkaian kegiatan yang dirancang untuk membentuk karakter siswa secara holistik. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:
- Pelatihan fisik dan mental
- Pembinaan ideologi Pancasila
- Penanaman nilai-nilai kebangsaan
- Kegiatan sosial dan pengabdian masyarakat
- Pendampingan psikologis
Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, guru, psikolog, dan tokoh masyarakat. Dengan sinergi dari berbagai elemen, diharapkan program ini dapat memberikan hasil yang optimal dalam membentuk karakter siswa yang berprestasi dan berakhlak mulia.