Analisis Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi dan Struktur Ekspor Indonesia-Vietnam: Pelajaran dari Negeri Tetangga
Analisis Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi dan Struktur Ekspor Indonesia-Vietnam: Pelajaran dari Negeri Tetangga
Pertumbuhan ekonomi Vietnam yang mencapai 7,1 persen pada 2024 melampaui ekspektasi dan menimbulkan pertanyaan mendalam mengenai strategi pembangunan ekonomi, khususnya jika dibandingkan dengan Indonesia. Struktur ekonomi Vietnam yang lebih berorientasi pada sektor sekunder dan tersier, dibandingkan dengan porsi sektor primer yang lebih besar di Indonesia, berkontribusi signifikan pada nilai tambah perekonomiannya. Perbedaan ini, berdasarkan estimasi sederhana, menunjukkan potensi Vietnam untuk mengejar ketertinggalan ekonomi terhadap Indonesia dalam kurun waktu kurang dari satu dekade. Meskipun potensi perlambatan ekonomi global tetap menjadi ancaman, tren pertumbuhan ekonomi Vietnam yang konsisten lebih tinggi daripada Indonesia semakin mempersempit jarak kedua negara.
Analisis data ekspor dari ASEAN Secretariat (asean.org) periode 2003-2023 memperlihatkan perbedaan mencolok antara kedua negara. Nilai ekspor Indonesia tumbuh 4,2 kali lipat, mencapai 259 miliar dolar AS. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor ke China (lebih dari 17 kali lipat) dan India (hampir 12 kali lipat). China menjadi pasar ekspor utama Indonesia (25,1 persen), diikuti negara-negara ASEAN (20,4 persen), Amerika Serikat (9 persen), Jepang (8 persen), India (7,8 persen), dan Uni Eropa (6,4 persen). Sebaliknya, Vietnam mencatat pertumbuhan ekspor yang jauh lebih signifikan, lebih dari 17 kali lipat. Pertumbuhan ekspor tertinggi Vietnam tercatat ke India (263 kali lipat), Korea Selatan (hampir 48 kali lipat), dan China (hampir 35 kali lipat). Amerika Serikat menjadi pasar ekspor utama Vietnam (27,5 persen), disusul China (17,2 persen), dan negara-negara ASEAN (9,1 persen).
Perbedaan signifikan juga terlihat pada komposisi komoditas ekspor. Pada 2023, 26,9 persen ekspor Indonesia berasal dari produk industri dan peralatan teknik (kode HS 68-85), diikuti mineral dan energi (kode 25-27), dan komoditas pertanian dan kehutanan (6,9 persen). Kondisi ini berbeda dengan tahun 2003, di mana mineral dan energi mendominasi (29,2 persen). Dalam dua dekade terakhir, produk industri dan peralatan teknik tumbuh 5,6 kali lipat, mineral dan energi 3,9 kali lipat, dan komoditas pertanian dan kehutanan 6,9 kali lipat. Namun, produk tekstil, pakaian, dan produk mode hanya tumbuh 2,2 kali lipat, mencerminkan tantangan persaingan global yang mengakibatkan penutupan pabrik seperti Sritex dan pemutusan hubungan kerja massal.
Vietnam menunjukkan struktur ekspor yang berbeda. Pada 2023, separuh dari nilai ekspor (52,8 persen) berasal dari produk industri dan peralatan teknik, diikuti tekstil, pakaian, dan produk mode (17,5 persen), serta produk pertanian dan kehutanan (9,8 persen). Pertumbuhan fantastis produk industri dan peralatan teknik (85 kali lipat) dalam dua dekade menjadi kunci pertumbuhan ekspor Vietnam. Lebih lanjut, analisis berdasarkan kode HS menunjukkan dominasi komoditas dengan kode HS 85 (34,6 persen) di Vietnam, dengan pertumbuhan 142 kali lipat selama dua dekade. Ini menandakan pergeseran signifikan menuju produk bernilai tambah tinggi. Di Indonesia, komoditas ekspor terbesar adalah bahan bakar mineral (25,7 persen, kode HS 27), mesin dan peralatan listrik (10 persen, kode HS 85), dan kayu (5,2 persen, kode HS 44).
Kesimpulannya, keberhasilan Vietnam dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan ekspor didorong oleh pergeseran signifikan ke arah industri bernilai tambah tinggi, khususnya sektor manufaktur. Indonesia perlu belajar dari pengalaman Vietnam dengan melakukan diversifikasi produk, meningkatkan daya saing manufaktur, dan berinvestasi dalam rantai pasokan teknologi tinggi untuk mencegah ketertinggalan yang lebih jauh. Pertanyaan krusial yang muncul adalah bagaimana Indonesia dapat meniru keberhasilan Vietnam dalam mengoptimalkan struktur ekonomi dan komposisi ekspor untuk mencapai pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.