Baitur Rohman: Saksi Bisu Sejarah Peradaban Islam di Lumajang
Baitur Rohman: Saksi Bisu Sejarah Peradaban Islam di Lumajang
Masjid Baitur Rohman di Lumajang berdiri megah sebagai monumen sejarah yang tak terbantahkan. Dibangun jauh sebelum Indonesia merdeka, tepatnya sekitar tahun 1911, masjid ini menyimpan kisah panjang perjalanan dakwah dan perkembangan masyarakat Islam di wilayah tersebut. Arsitekturnya yang unik, dengan atap sembilan kubah limas, menjadi ciri khas yang membedakannya dari masjid-masjid lain. Bangunan tua ini bukan sekadar tempat ibadah, melainkan juga representasi dari perpaduan nilai-nilai budaya lokal dan arsitektur Islam yang telah berakar kuat selama lebih dari satu abad. Keberadaan Masjid Baitur Rohman menjadi bukti nyata keuletan dan ketahanan spirit beragama masyarakat Lumajang dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
Lebih dari sekadar bangunan tua, Masjid Baitur Rohman merupakan tempat bersejarah yang menyimpan banyak kenangan dan cerita dari berbagai generasi. Generasi demi generasi telah melangkahkan kaki di halamannya, menunaikan ibadah, dan menyaksikan berbagai peristiwa penting dalam kehidupan masyarakat setempat. Bayangan para jemaah yang khusyuk beribadah, lantunan ayat suci Al-Quran yang menggema di dalam ruangan, serta suasana keakraban antar jamaah telah mengukir sejarah yang tak terhapuskan di dinding-dinding masjid ini. Melalui arsitektur dan keberadaan fisiknya, Masjid Baitur Rohman juga menjadi bukti nyata adaptasi budaya dan arsitektur Islam di Indonesia. Atap sembilan kubah limasnya menunjukkan keunikan dan kekayaan budaya lokal yang berpadu harmonis dengan nilai-nilai keagamaan. Penggunaan material bangunan dan teknik konstruksi yang diperkirakan masih menggunakan metode tradisional, turut memperkaya nilai sejarah dan budaya yang terkandung dalam bangunan ini.
Keberadaan Masjid Baitur Rohman sebagai warisan budaya dan sejarah memiliki peran penting dalam konteks pemeliharaan identitas dan nilai-nilai religius masyarakat Lumajang. Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial kemasyarakatan, pendidikan agama, dan pelestarian nilai-nilai budaya. Oleh karena itu, upaya pelestarian dan perawatan Masjid Baitur Rohman menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah daerah, masyarakat setempat, maupun para ahli waris sejarah. Pemugaran yang dilakukan haruslah memperhatikan aspek keaslian bangunan dan nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya, agar Masjid Baitur Rohman dapat terus berdiri kokoh sebagai saksi bisu perjalanan peradaban Islam di Lumajang, dan sebagai inspirasi bagi generasi mendatang.
Upaya pelestarian Masjid Baitur Rohman dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:
- Penelitian dan Dokumentasi: Melakukan penelitian mendalam mengenai sejarah, arsitektur, dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam Masjid Baitur Rohman. Hasil penelitian tersebut kemudian didokumentasikan secara sistematis untuk keperluan pelestarian dan pengembangan lebih lanjut.
- Pemeliharaan dan Perawatan Berkala: Melakukan perawatan dan perbaikan secara berkala untuk menjaga kondisi fisik bangunan agar tetap terawat dan lestari.
- Sosialisasi dan Edukasi: Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas mengenai pentingnya pelestarian Masjid Baitur Rohman sebagai warisan budaya dan sejarah.
- Pengembangan Wisata Religi: Mengembangkan Masjid Baitur Rohman sebagai salah satu destinasi wisata religi yang dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dengan berbagai upaya pelestarian tersebut, diharapkan Masjid Baitur Rohman dapat tetap berdiri kokoh dan menjadi kebanggaan masyarakat Lumajang untuk generasi mendatang.