Indonesia Akan Menawarkan 60 Blok Migas dalam Tiga Tahun Mendatang

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan rencana pemerintah untuk melelang 60 wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Pengumuman ini disampaikan saat memberikan laporan kepada Presiden Prabowo Subianto pada acara The 49th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex di ICE BSD, Tangerang.

"Masih ada 60 WK yang akan kita tenderkan dalam 2-3 tahun ke depan," ungkap Bahlil. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya siap mempercepat proses lelang jika mendapat arahan dari Presiden. Menurut Bahlil, penawaran puluhan WK ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produksi migas dalam negeri, sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk mencapai swasembada energi.

Bahlil menyoroti bahwa Indonesia pernah mencapai puncak kejayaan di sektor migas pada era 1996-1997, dengan produksi minyak mencapai 1,5 hingga 1,6 juta barel per hari (bph) sementara konsumsi hanya sekitar 500.000 bph. Sektor migas bahkan menyumbang 40 persen dari pendapatan negara. Namun, pada tahun 2024, produksi minyak Indonesia merosot menjadi 580.000 bph, sementara konsumsi melonjak menjadi 1,6 juta bph.

Kondisi ini menyebabkan lonjakan impor migas, yang membebani anggaran negara hingga 35-40 miliar dollar AS per tahun. "Artinya, posisi di tahun 1996-1997 dengan 2024 berbanding terbalik," tegas Bahlil.

Untuk mengatasi tantangan ini, Bahlil menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan produksi migas demi mendukung ketahanan energi nasional. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah mengoptimalkan pengembangan wilayah kerja migas yang ada.

Pemerintah menargetkan peningkatan produksi minyak menjadi sekitar 900.000 hingga 1 juta barel per hari pada tahun 2029-2030 mendatang. Target ini sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo untuk meningkatkan produksi migas nasional.

Bahlil juga menambahkan bahwa keberhasilan mencapai target produksi migas ini akan sangat bergantung pada dukungan dari berbagai pihak, termasuk investor, pemangku kepentingan industri, dan pemerintah daerah. Ia berharap, dengan sinergi yang kuat, Indonesia dapat kembali menjadi pemain utama di sektor migas dan mencapai kemandirian energi.

Berikut adalah poin-poin penting dari rencana strategis pemerintah untuk meningkatkan produksi migas:

  • Lelang 60 Wilayah Kerja (WK): Pemerintah akan menawarkan 60 blok migas kepada investor dalam tiga tahun mendatang.
  • Peningkatan Produksi Migas: Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan produksi migas dalam negeri.
  • Target Produksi 2029-2030: Pemerintah menargetkan produksi minyak mencapai 900.000 hingga 1 juta barel per hari.
  • Ketahanan Energi Nasional: Peningkatan produksi migas diharapkan dapat mendukung ketahanan energi nasional.
  • Dukungan Presiden: Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan penuh untuk upaya peningkatan produksi migas.

Dengan langkah-langkah strategis ini, pemerintah optimis dapat mengembalikan kejayaan sektor migas Indonesia dan mencapai kemandirian energi.