Investigasi Ungkap Disorientasi Spasial Sebagai Penyebab Jatuhnya Helikopter Militer Australia

Insiden jatuhnya helikopter MRH-90 Taipan milik militer Australia yang menewaskan empat awak pada Juli 2023 lalu, disebabkan oleh disorientasi spasial yang dialami pilot. Kesimpulan ini terungkap dalam laporan resmi yang dirilis oleh Biro Keselamatan Penerbangan Pertahanan Australia.

Helikopter tersebut jatuh di perairan dekat Kepulauan Whitsunday saat terlibat dalam latihan militer multinasional Talisman Sabre. Latihan ini melibatkan 30.000 personel militer dari Australia, Amerika Serikat, dan negara-negara lainnya. Investigasi mendalam dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti tragedi ini.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa saat kejadian, helikopter sedang dalam fase menunggu giliran mendarat dengan kondisi visibilitas yang terbatas. Dalam situasi ini, pilot diduga kuat kehilangan pandangan visual terhadap pesawat lain di sekitarnya. Akibatnya, helikopter mengalami pendakian yang tidak disengaja hingga mencapai ketinggian 110 meter sebelum akhirnya jatuh ke laut.

Disorientasi spasial, yang menjadi penyebab utama kecelakaan, adalah kondisi di mana pilot kehilangan kesadaran akan orientasi diri terhadap permukaan bumi dan lingkungan sekitarnya. Kondisi ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan hilangnya kendali atas pesawat.

Pasukan Pertahanan Australia (ADF) menyatakan bahwa investigasi ini merupakan salah satu yang paling kompleks dalam sejarah Departemen Pertahanan. ADF juga menekankan bahwa investigasi ini tidak bertujuan untuk mencari kesalahan atau menimpakan tanggung jawab kepada individu atau organisasi tertentu. Fokus utama adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kecelakaan dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Sebagai tindak lanjut dari temuan investigasi, laporan tersebut memberikan 46 rekomendasi kepada ADF. Semua rekomendasi ini telah diterima dan akan segera diimplementasikan. Salah satu konsekuensi dari insiden ini adalah penghentian operasional helikopter Taipan pada akhir tahun ini. Militer Australia akan mengganti armada helikopter mereka dengan Black Hawk.

Helikopter Taipan memang dikenal memiliki catatan operasional yang problematik. Insiden ini semakin memperkuat keputusan untuk mengganti armada helikopter tersebut dengan platform yang lebih handal dan aman.

Rekomendasi

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi yang diberikan kepada ADF:

  • Peningkatan pelatihan pilot dalam kondisi visibilitas terbatas.
  • Penyempurnaan prosedur komunikasi dan koordinasi antar pesawat.
  • Evaluasi dan peningkatan sistem avionik dan navigasi helikopter.
  • Peningkatan pemeliharaan dan inspeksi helikopter secara berkala.

ADF berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dan mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa depan. Investigasi ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh personel militer dan akan menjadi dasar untuk meningkatkan standar keselamatan penerbangan di Australia.