Prabowo Subianto Dorong Deregulasi Sektor Migas, Ancaman bagi Penghambat Investasi
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mendorong deregulasi di sektor minyak dan gas (migas) Indonesia. Pernyataan tegas ini disampaikan dalam acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex 2025 di ICE BSD Tangerang, Rabu (21/5/2025), sebagai respons atas lambatnya pengembangan potensi migas nasional.
Prabowo menyoroti kompleksitas regulasi yang selama ini justru menjadi penghambat investasi dan pertumbuhan sektor migas. Ia menekankan bahwa banyak potensi migas yang belum dioptimalkan karena terbelit birokrasi dan aturan yang berbelit-belit. Untuk itu, ia menginstruksikan kepada seluruh jajaran pejabat terkait untuk segera melakukan penyederhanaan regulasi secara masif.
"Saya minta badan-badan regulasi sederhanakan regulasi. Saya ulangi, sederhanakan regulasi," tegas Prabowo di hadapan para pelaku industri migas.
Lebih lanjut, Prabowo tidak segan-segan memberikan peringatan keras kepada para pejabat yang enggan atau lambat dalam melaksanakan deregulasi. Ia menyatakan akan mengganti atau mencopot pejabat yang terbukti menghambat proses penyederhanaan regulasi.
"Pejabat yang tidak mau menyederhanakan regulasi akan saya ganti, akan saya copot. Banyak anak muda nunggu diberi kesempatan, saya minta diubah budaya 'kalau bisa dibikin susah kenapa dibikin gampang'. Ubah cara berpikir seperti itu," ungkapnya dengan nada tinggi.
Menurut Prabowo, pemerintah memiliki peran utama dalam melayani masyarakat dan memfasilitasi investasi yang mendukung pembangunan negara. Ia menekankan pentingnya menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi para pelaku industri, baik dari dalam maupun luar negeri. Pemerintah akan berupaya untuk mempermudah semua proses perizinan dan regulasi agar investor tertarik untuk berinvestasi di sektor migas Indonesia.
"Kita butuh hasil yang cepat untuk rakyat kita. Dunia berubah, uang lamban, yang malas, yang punya pemikiran aneh-aneh kita akan pinggirkan, kita akan pinggirkan mereka-mereka yang tidak bekerja dengan baik. Sederhanakan semua proses, buat iklim sebaik mungkin untuk semua pihak yang mau kerja, dari luar negeri maupun dalam negeri," pungkasnya.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mempercepat pengembangan sektor migas Indonesia dan meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Pemerintah berharap dengan deregulasi, investasi di sektor migas akan meningkat, sehingga produksi migas nasional juga akan meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan energi dalam negeri serta meningkatkan ekspor.
Prabowo juga menyerukan perubahan budaya kerja di pemerintahan, meninggalkan paradigma lama yang cenderung mempersulit proses. Ia ingin birokrasi menjadi lebih efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan investor. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi tujuan investasi yang menarik dan kompetitif di kawasan regional.