Banjir Bekasi Renggut Dua Nyawa Akibat Sengatan Listrik

Banjir Bekasi Renggut Dua Nyawa Akibat Sengatan Listrik

Kota Bekasi kembali berduka. Dua warga dilaporkan meninggal dunia akibat tersengat listrik di tengah bencana banjir yang melanda wilayah tersebut sejak Selasa, 4 Maret 2025. Peristiwa tragis ini menyoroti bahaya laten yang mengintai di balik genangan air, khususnya terkait sistem kelistrikan yang tak terkendali. Kedua korban, masing-masing seorang perempuan muda dan seorang pria paruh baya, menjadi korban dari kontak dengan aliran listrik yang berujung pada kematian.

Korban pertama, seorang perempuan berusia 19 tahun berinisial RNA, warga Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara, menjadi korban dalam upaya penyelamatan keluarganya. Insiden bermula saat ayahnya berusaha mengoperasikan pompa air untuk mengurangi genangan banjir di rumah mereka. Pompa air tersebut mengalami kerusakan dan meledak, menimbulkan percikan api dan aliran listrik yang tak terkendali. Sang ayah mencoba memutus aliran listrik, namun justru tersengat. Ibu RNA, yang turut berupaya membantu, juga mengalami sengatan listrik. Namun, RNA mengalami dampak paling parah dan meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Primaya Bekasi Utara, meskipun ayahnya dan ibunya selamat dari insiden tersebut.

Sementara itu, korban kedua, IW (42), warga Kelurahan Duren Jaya, ditemukan tewas setelah terpeleset dan tanpa sengaja menyentuh tiang listrik saat membantu membersihkan lumpur di lapangan RW setempat. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit, namun sayang nyawanya tak tertolong. Kedua kejadian ini menonjolkan betapa rawannya kondisi saat banjir, di mana instalasi listrik yang terendam air dapat menimbulkan bahaya mematikan.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan telah mengunjungi rumah duka. Ia juga menegaskan komitmennya untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem kelistrikan di wilayah Kota Bekasi, khususnya dalam menghadapi situasi darurat banjir. Evaluasi ini bertujuan untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa mendatang dan memastikan keamanan warga. Langkah-langkah konkret, termasuk peningkatan sistem pengamanan dan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya listrik saat banjir, akan menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan ini. Pemerintah Kota Bekasi menyadari pentingnya kesiapsiagaan dan langkah-langkah antisipatif untuk meminimalisir risiko korban jiwa akibat musibah banjir.

Berikut poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Dua warga Kota Bekasi meninggal dunia akibat tersengat listrik saat banjir.
  • Korban pertama (RNA, 19 tahun) tersengat listrik saat berusaha menyelamatkan keluarganya dari sengatan listrik akibat pompa air yang meledak.
  • Korban kedua (IW, 42 tahun) tersengat listrik saat membersihkan lumpur dan tanpa sengaja menyentuh tiang listrik.
  • Wali Kota Bekasi menyatakan duka cita dan berjanji melakukan evaluasi sistem kelistrikan untuk mencegah kejadian serupa.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Langkah-langkah pencegahan dan edukasi masyarakat menjadi kunci untuk mengurangi risiko dan melindungi nyawa warga.