Mobil Terendam Banjir: Ancaman Korsleting dan Langkah Penyelamatan

Hujan deras yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa waktu terakhir telah menyebabkan banjir di berbagai lokasi. Fenomena ini memaksa sejumlah pemilik kendaraan untuk menerjang genangan air, bahkan tidak jarang mobil terendam hingga separuh bodi.

Kondisi ini tentu menimbulkan risiko besar terhadap mobil, terutama pada sistem kelistrikan. Air yang masuk ke ruang mesin dan komponen kelistrikan berpotensi menyebabkan korsleting, kerusakan serius, hingga potensi kebakaran.

Menurut seorang mekanik berpengalaman, risiko korsleting menjadi ancaman utama setelah mobil terendam banjir. Hal ini terutama berlaku jika pemilik kendaraan tidak segera mengambil tindakan yang tepat. Menghidupkan mobil dalam kondisi terendam sangat berisiko. Air bersifat konduktif, sehingga dapat menyebabkan hubungan pendek arus listrik. Kondisi ini dapat merusak komponen elektronik vital, termasuk ECU (Electronic Control Unit), sistem injeksi, dan sensor-sensor penting lainnya. Bahkan, dalam kasus terburuk, korsleting dapat memicu kebakaran.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak menghidupkan mobil yang baru saja terendam banjir. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melepaskan kabel aki untuk memutus aliran listrik. Selanjutnya, mobil sebaiknya segera dibawa ke bengkel terpercaya untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh.

Pemeriksaan dan Penanganan Pasca Banjir

Pemeriksaan di bengkel meliputi beberapa tahapan penting, di antaranya:

  • Pemeriksaan Sistem Kelistrikan: Meliputi pengecekan soket, sekring, kabel-kabel, dan komponen elektronik lainnya. Teknisi akan mencari tanda-tanda korosi atau kerusakan akibat air.
  • Pengeringan Interior: Interior mobil harus dikeringkan secara menyeluruh untuk mencegah timbulnya jamur dan bau tidak sedap. Jok, karpet, dan panel-panel interior perlu dilepas dan dibersihkan.
  • Penggantian Oli dan Filter: Air yang masuk ke mesin dapat mencemari oli dan menyebabkan kerusakan. Oli dan filter oli harus segera diganti.
  • Pengecekan Sistem Rem: Air dapat menyebabkan korosi pada sistem rem dan mengurangi efektivitas pengereman. Sistem rem perlu diperiksa dan dibersihkan.
  • Pembersihan Ruang Mesin: Ruang mesin harus dibersihkan dari lumpur dan kotoran yang terbawa banjir.

Selain itu, pemilik mobil juga perlu mewaspadai gejala-gejala yang mungkin muncul setelah mobil terendam banjir. Gejala-gejala tersebut antara lain:

  • Lampu indikator menyala tidak normal
  • Mesin tersendat-sendat atau sulit dihidupkan
  • Sistem AC tidak berfungsi
  • Bau tidak sedap di dalam kabin

Jika gejala-gejala tersebut muncul, segera bawa mobil ke bengkel untuk diperiksa lebih lanjut. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah kerusakan yang lebih parah dan menghemat biaya perbaikan.

Kerusakan akibat banjir seringkali tidak langsung terlihat. Uap air yang terperangkap di balik dashboard atau di dalam komponen elektronik dapat menyebabkan masalah jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan berkala setelah mobil terendam banjir, bahkan jika tidak ada gejala yang muncul.

Dengan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat, pemilik mobil dapat meminimalkan risiko kerusakan akibat banjir dan menjaga kendaraan tetap dalam kondisi prima.