Kernet Pikap Terluka Akibat Peluru Nyasar Saat Bongkar Muat Elpiji di Palembang
Insiden mengejutkan terjadi di Palembang, Sumatera Selatan, ketika seorang kernet mobil pikap bernama Ari Karnedi (30) menjadi korban peluru nyasar saat tengah melakukan aktivitas bongkar muat tabung gas elpiji 3 kilogram. Peristiwa ini terjadi di sebuah warung kelontong yang terletak di kawasan Jalan Banten VI, Kelurahan 16 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) II Palembang pada Selasa (20/5/2025) sekitar pukul 17.30 WIB. Akibat kejadian tersebut, Ari mengalami luka tembak di telapak kaki kirinya dan harus segera dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara M Hasan Palembang untuk mendapatkan perawatan intensif.
Menurut keterangan Ibrahim (31), rekan kerja korban yang juga merupakan sopir mobil pikap tersebut, mereka sedang melakukan bongkar muat sekitar 100 tabung gas elpiji di warung tersebut ketika insiden terjadi. Tiba-tiba, Ari meringis kesakitan setelah terdengar suara letusan. Ibrahim segera memeriksa kondisi Ari dan mendapati bahwa kakinya berdarah. Setelah melakukan pencarian di sekitar lokasi, Ibrahim menemukan sebuah proyektil peluru di bak belakang mobil, tepat di dekat tempat Ari berdiri saat kejadian.
"Saat sedang melakukan bongkar muat, Ari tiba-tiba meringis kesakitan setelah terdengar suara letusan. Kakinya saya lihat berdarah, tidak tahu kena apa pada saat itu," ujar Ibrahim.
Kasus ini telah dikonfirmasi oleh Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan. Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap asal-usul peluru nyasar tersebut. Proyektil peluru yang ditemukan di lokasi kejadian telah dibawa ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Selatan untuk dilakukan uji balistik. Selain itu, beberapa saksi, termasuk sopir pikap yang berada di lokasi kejadian, telah dimintai keterangan untuk membantu proses penyelidikan. Penyidik juga masih mendalami kemungkinan sumber peluru tersebut.
"Korban saat itu sedang bekerja memindahkan tabung gas lalu tertembak peluru nyasar. Peluru itu mengenai telapak kakinya," jelas Andrie.
Pihak kepolisian berupaya keras untuk mengungkap kasus ini dan memastikan keamanan masyarakat Palembang. Penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung untuk menentukan jenis senjata yang digunakan dan motif di balik penembakan tersebut.