SKK Migas Optimis 15 Ladang Migas Mulai Berproduksi Tahun 2025

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan 15 blok minyak dan gas (migas) akan mulai berproduksi (onstream) pada tahun 2025. Target ini diungkapkan dalam ajang Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang, Banten.

Menurut Deputy Eksplorasi SKK Migas, Taufan Marhaendrajana, pengoperasian blok-blok migas ini bertujuan untuk memenuhi target produksi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Beberapa blok bahkan sudah mulai berproduksi dan diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini.

Taufan menjelaskan secara rinci mengenai kapasitas produksi yang diharapkan dari blok-blok migas ini. Untuk tahun 2024, total kapasitas yang ditargetkan adalah sebesar 73.335 barel minyak per hari (BOPD), 896 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) gas bumi, dan 233.389 barel setara minyak per hari (BOEPD). Sementara itu, untuk total produksi di tahun 2025, target yang ditetapkan adalah sebesar 20.864 BOPD minyak, 392 MMSCFD gas bumi, dan 90.810 BOEPD.

"Ini merupakan peningkatan tambahan dari produksi yang sudah ada," ujar Taufan. "Sebagian dari blok-blok ini sebenarnya sudah mulai berproduksi, menghasilkan sekitar 7.000 barel per hari. Kami berharap akan ada tambahan sekitar 13.000 barel per hari pada akhir tahun ini."

Taufan menambahkan bahwa dari 15 proyek yang ditargetkan, sekitar 3 blok sudah berstatus on-stream, dengan total belanja modal (capex) mencapai sekitar US$ 202,1 juta. Selain itu, pemerintah juga memiliki empat blok yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Keempat PSN ini melibatkan partisipasi dari beberapa perusahaan global terkemuka, antara lain:

  • ENI S.p.A dengan proyek Geng North yang ditargetkan mulai berproduksi pada tahun 2027.
  • Genting Group dengan proyek Asap Kido Merah yang ditargetkan onstream pada tahun 2026.
  • BP Indonesia dengan proyek Tangguh UCC di Papua Barat yang ditargetkan onstream pada tahun 2029.
  • Proyek Abadi yang dikerjakan oleh Inpex Masela.

Lebih lanjut, Taufan mengungkapkan bahwa keempat PSN tersebut ditargetkan untuk menghasilkan minyak sebanyak 140.000 BOPD dan gas sebesar 4.256 MMSCFD. Total investasi untuk keempat proyek strategis ini mencapai US$ 32,95 miliar, atau sekitar Rp 494 triliun.

"Total produksi yang diperkirakan dari keempat Proyek Strategis Nasional ini, khususnya untuk minyak, adalah sekitar 140.000 barel per hari, semuanya dalam bentuk kondensat. Dan untuk gas, sekitar 4,2 MMSCFD," pungkasnya.