Tragedi di Perairan Sipadan: Penyelam Asal Tiongkok Meninggal Dunia Saat Wisata Bawah Laut

Perairan Pulau Sipadan, Malaysia, yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya, menjadi saksi bisu sebuah tragedi yang merenggut nyawa seorang wisatawan asal Tiongkok. Pria berusia 37 tahun tersebut, yang tengah menikmati liburan bersama istrinya, ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan tenggelam saat melakukan aktivitas menyelam (diving). Insiden memilukan ini terjadi pada hari Minggu, 18 Mei 2025, dan langsung memicu investigasi mendalam oleh pihak kepolisian setempat.

Menurut laporan, korban merupakan bagian dari rombongan yang terdiri dari delapan orang wisatawan. Mereka didampingi oleh seorang instruktur selam dan empat penyelam profesional yang bertugas untuk memastikan keamanan dan kelancaran aktivitas bawah laut tersebut. Namun, di tengah kegiatan eksplorasi keindahan bawah laut Sipadan, korban dilaporkan terpisah dari rombongan dan diduga masuk ke air tanpa pengawasan langsung dari instruktur. Saksi mata melihat korban berjuang di dalam air sebelum akhirnya tenggelam dan menghilang.

Tukang perahu yang menyaksikan kejadian tersebut segera memberikan pertolongan dan meminta bantuan kepada awak kapal. Seorang penyelam profesional dengan sigap terjun ke dalam air untuk melakukan pencarian. Korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di kedalaman sekitar 25 meter. Upaya penyelamatan segera dilakukan dengan membawa korban ke permukaan dan memberikan pertolongan pertama berupa CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) di atas kapal. Sempat ada respons singkat dari korban, namun kondisinya kembali memburuk.

Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Semporna dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Tawau untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih intensif. Sayangnya, nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit. Inspektur Mohd Sobri Zainol, Kepala Polisi Semporna, mengonfirmasi bahwa kasus ini diklasifikasikan sebagai laporan kematian mendadak (SDR). Pihak berwenang telah menjadwalkan pelaksanaan otopsi di Rumah Sakit Tawau untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam aktivitas wisata ekstrem, terutama yang melibatkan lingkungan perairan. Keindahan bawah laut yang mempesona tidak boleh membuat para penyelam mengabaikan protokol keselamatan yang telah ditetapkan. Pengawasan yang ketat dari instruktur dan penyelam profesional, serta pemahaman yang baik mengenai kondisi perairan dan potensi risiko, menjadi kunci untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.

Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan menyelam:

  • Selalu menyelam dengan pengawasan instruktur atau penyelam profesional.
  • Patuhi semua instruksi dan protokol keselamatan yang diberikan.
  • Pastikan kondisi fisik dan mental dalam keadaan prima sebelum menyelam.
  • Periksa peralatan menyelam secara berkala untuk memastikan berfungsi dengan baik.
  • Waspadai arus laut dan kondisi cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu.
  • Jangan panik jika terjadi masalah di dalam air.
  • Laporkan segera jika melihat sesuatu yang mencurigakan.

Kehati-hatian dan kesadaran akan risiko adalah kunci untuk menikmati keindahan bawah laut dengan aman dan bertanggung jawab. Tragedi di Sipadan ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dalam industri pariwisata bawah laut, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.