Gangguan Alam Diduga Jadi Pemicu Robohnya Tower Listrik di Kerinci, Jambi: Dampak Pemadaman Listrik Berlangsung Tiga Hari
Investigasi Kerusakan Tower Listrik di Kerinci Menunjuk pada Faktor Alam
Kerinci, Jambi – Investigasi awal oleh pihak kepolisian mengindikasikan bahwa robohnya tower saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) di wilayah Kerinci, Jambi, disebabkan oleh faktor alam. Insiden ini menyebabkan pemadaman listrik yang meluas dan berdampak signifikan bagi masyarakat setempat.
Menurut keterangan AKP Very Prasetiawan, Kasat Reskrim Polres Kerinci, melalui pesan singkat pada Kamis (22/5/2025), "Penyebab tower roboh karena adanya gangguan alam." Meskipun detail spesifik mengenai gangguan alam tersebut belum diungkapkan, lokasi tower yang berada di puncak bukit membuka kemungkinan penyebabnya adalah tiupan angin kencang atau pergerakan tanah.
Kondisi tower yang rusak parah, dengan bagian-bagian melengkung dan patah, semakin memperkuat dugaan adanya kekuatan eksternal yang signifikan. Tower tersebut roboh ke arah lembah bukit, dengan kerusakan terpusat di bagian tengah struktur.
Eko Pitono, Manajer PLN ULP Sungai Penuh, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil identifikasi lapangan sebelum memberikan kesimpulan pasti mengenai penyebab robohnya tower. "Penyebab tower roboh belum bisa disimpulkan, kami masih menunggu hasil identifikasi di lapangan," ujarnya.
Dampak Pemadaman Listrik
Robohnya tower SUTET di Desa Muaro Imat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, mengakibatkan pemadaman listrik yang dirasakan warga selama tiga hari, mulai dari Sabtu (17/5/2025) hingga Senin (19/5/2025). Pemadaman ini mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama bagi pelaku usaha yang bergantung pada pasokan listrik. Selain itu, beberapa wilayah juga mengalami gangguan sinyal telekomunikasi.
PLN berupaya mengatasi krisis listrik ini dengan mendapatkan pasokan tambahan dari PLTA milik Jusuf Kalla. Langkah ini berhasil memulihkan pasokan listrik secara bertahap.
"Listrik sudah normal sejak Selasa 20 Mei 2025 pukul 02.31 WIB untuk seluruh pelanggan yang berada di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci," jelas Eko Pitono.
Namun, sehari setelah listrik kembali normal, pada Rabu (21/5/2025), pemadaman kembali terjadi akibat pohon yang terbakar di bawah jalur SUTET di wilayah yang sama, Desa Muaro Imat. Kejadian ini menunjukkan betapa rentannya infrastruktur listrik terhadap gangguan eksternal.
Perbandingan dengan Kejadian Sebelumnya
Peristiwa robohnya tower listrik ini mengingatkan pada kejadian serupa pada tahun 2018, di mana pemadaman listrik berlangsung selama seminggu saat perayaan Lebaran. Saat itu, penyebabnya adalah aksi pencurian besi tower oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Perbedaan penyebab antara kedua kejadian ini menyoroti pentingnya pengamanan infrastruktur vital dan antisipasi terhadap potensi gangguan alam.