Brantas Abipraya Dorong UMKM Binaan Menuju Tingkat yang Lebih Tinggi Melalui Program Pelatihan Komprehensif
PT Brantas Abipraya (Persero) menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang inovatif. Program ini dirancang khusus untuk membantu UMKM binaan naik kelas, dengan fokus pada peningkatan kualitas produk, daya saing, dan praktik bisnis yang berkelanjutan.
Salah satu pilar utama dari program ini adalah pelatihan komprehensif yang mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan bisnis UMKM. Pelatihan ini meliputi peningkatan kualitas produk melalui teknik produksi yang modern dan efisien, pengelolaan keuangan yang cermat dan transparan, serta pemanfaatan peralatan usaha yang ramah lingkungan. Dengan demikian, UMKM binaan tidak hanya meningkatkan kualitas produk mereka, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Dian Sovana, menekankan bahwa program "UMK Naik Kelas" ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis yang dapat digunakan dalam jangka panjang oleh para pelaku UMKM. Selain itu, program ini juga memberikan dukungan dalam meningkatkan kapasitas produksi dan pengelolaan keuangan secara mandiri. Hal ini sejalan dengan komitmen Brantas Abipraya untuk menciptakan UMKM yang mandiri, berkelanjutan, dan mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Saat ini, Brantas Abipraya membina enam UMKM yang bergerak di berbagai bidang, termasuk kerajinan tangan, daur ulang sampah, dan parfum lokal. Beberapa contoh UMKM binaan antara lain Hanenda Craft yang memproduksi anyaman unik dari Yogyakarta dan Boyolali, Plasticplay yang mengolah sampah menjadi produk bernilai jual tinggi, dan Ecotouch Tunik yang mendaur ulang limbah tekstil menjadi pakaian yang modis.
Selain itu, terdapat Garva Parfum, jenama parfum lokal dari Malang, Jawa Timur, yang menawarkan aroma khas Indonesia. Ada juga Finarco, produsen diffuser aromaterapi dari Bandung, Jawa Barat, serta Keripik Singkong, camilan tradisional yang diproduksi oleh UMKM dari Bandung, Jawa Barat. Melalui program "UMK Naik Kelas", Brantas Abipraya menargetkan peningkatan kapasitas, optimalisasi kinerja, akses ke pasar baru, dan inovasi bagi mitra binaannya dalam lima tahun ke depan.
Salah satu bentuk komitmen nyata Brantas Abipraya adalah dengan mendirikan Gallery UMK & Craft Abipraya, yang diresmikan pada 1 Agustus 2024. Galeri ini berfungsi sebagai ruang pameran dan promosi bagi produk-produk UMKM binaan. Pengunjung dapat melihat dan membeli berbagai produk unggulan, mulai dari kerajinan tangan hingga makanan dan minuman. Dengan adanya galeri ini, Brantas Abipraya berharap dapat memperluas eksposur produk UMKM binaan dan meningkatkan pendapatan mereka.
Untuk semakin memudahkan akses ke produk UMKM binaan, Brantas Abipraya juga menyediakan vending machine yang diisi dengan berbagai pilihan makanan dan minuman dari UMKM binaan. Inisiatif ini tidak hanya memperluas distribusi produk tetapi juga menghadirkan solusi pemasaran yang lebih modern dan mudah dijangkau oleh konsumen.
Dian Sovana menambahkan bahwa melalui program TJSL, Brantas Abipraya berperan aktif dalam meningkatkan produktivitas ekonomi yang lebih tinggi dengan diversifikasi peningkatan inovasi teknologi, termasuk melalui fokus pada sektor yang memberi nilai tambah tinggi dan padat karya. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang menjadi komitmen global.