Jakarta Timur, DKI Jakarta - Menjelang perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Timur melaporkan temuan adanya hewan kurban yang menunjukkan gejala flu ringan. Kendati demikian, pihak berwenang memastikan bahwa kondisi ini telah ditangani secara intensif.

Kepala Sudin KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto, mengungkapkan bahwa secara umum, kondisi kesehatan hewan kurban di wilayahnya terpantau baik. "Alhamdulillah, hingga saat ini kami belum menemukan indikasi penyakit serius pada hewan kurban. Sebagian besar dalam kondisi sehat dan layak," ujarnya saat ditemui di kawasan Kramat Jati, Kamis (23/5/2025).

Namun, Taufik tidak menampik adanya laporan mengenai beberapa hewan yang mengalami gejala ringan seperti flu dan kelelahan. Ia menduga hal ini disebabkan oleh perjalanan jauh dari daerah asal hewan-hewan tersebut. "Dari hasil pemeriksaan, kami menemukan sekitar 82 ekor hewan kurban yang tersebar di Jakarta Timur menunjukkan gejala flu ringan dan lesu. Kemungkinan besar karena faktor perjalanan," jelasnya.

Pihaknya menegaskan bahwa gejala flu yang ditemukan tergolong ringan dan tidak membahayakan. Meski demikian, Sudin KPKP Jakarta Timur tetap memberikan penanganan berupa pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan. "Kami memberikan vitamin kepada hewan-hewan yang menunjukkan gejala flu sebagai langkah preventif," imbuh Taufik.

Sebagai langkah antisipasi, Sudin KPKP Jakarta Timur terus melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban secara berkala. Pemeriksaan meliputi kondisi fisik hewan, seperti gigi, hidung, dan mata, untuk memastikan tidak ada indikasi penyakit yang lebih serius. Selain itu, petugas juga memeriksa kelengkapan dokumen administrasi, termasuk Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan sertifikat kesehatan dari daerah asal, serta surat keterangan karantina bagi hewan yang berasal dari luar pulau.

Selain pemeriksaan kesehatan hewan, Sudin KPKP Jakarta Timur juga melakukan pengawasan terhadap lokasi penjualan hewan kurban. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebersihan dan kelayakan tempat penjualan, sehingga hewan kurban terhindar dari potensi penularan penyakit.