Tips Cerdas Membeli Motor Bekas: Hindari Jebakan Unit Bermasalah

Membeli motor bekas bisa menjadi solusi ekonomis untuk memiliki kendaraan roda dua. Namun, keputusan ini memerlukan kehati-hatian ekstra. Jangan sampai tergiur harga murah tanpa memperhatikan kondisi unit. Ada beberapa kriteria motor bekas yang sebaiknya dihindari agar Anda tidak menyesal di kemudian hari.

Lalu, apa saja hal yang perlu diperhatikan? Simak ulasan berikut ini:

Riwayat Kecelakaan Parah: Ancaman Tersembunyi

Motor yang pernah mengalami kecelakaan parah sebaiknya dihindari. Meskipun telah diperbaiki, kerusakan akibat benturan keras seringkali meninggalkan masalah tersembunyi. Rangka yang tidak lurus sempurna, suspensi yang tidak seimbang, atau setang yang terasa aneh saat dikendarai adalah beberapa indikasi yang patut diwaspadai. Perbaikan pada rangka, seperti bekas las atau pengecatan ulang yang mencurigakan, juga bisa menjadi petunjuk adanya kerusakan struktural.

Motor dengan kondisi seperti ini berpotensi mengalami masalah di kemudian hari, seperti handling yang kurang stabil, rawan oleng, dan kerusakan yang lebih cepat. Biaya perbaikan juga bisa membengkak karena komponen yang rusak mungkin tidak bisa diperbaiki secara optimal.

Terendam Banjir: Potensi Kerusakan Elektrikal dan Korosi

Motor yang pernah terendam banjir juga sebaiknya dihindari. Air banjir mengandung zat korosif yang dapat merusak komponen logam, terutama pada bagian rangka. Selain itu, air banjir juga dapat merusak sistem kelistrikan motor, yang pada motor-motor modern semakin kompleks dengan berbagai perangkat elektronik seperti modul mesin dan ABS.

Kerusakan akibat banjir mungkin tidak langsung terlihat, tetapi dapat muncul secara perlahan dan menjadi "bom waktu" bagi pemiliknya. Komponen elektronik yang korosi dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari mesin yang susah dihidupkan hingga sistem pengereman yang tidak berfungsi dengan baik.

Status Bodong: Masalah Hukum dan Administrasi

Jangan pernah tergoda untuk membeli motor bodong atau tidak dilengkapi dengan surat-surat yang sah seperti STNK dan BPKB. Meskipun harganya mungkin lebih murah, risiko yang dihadapi jauh lebih besar. Motor bodong berpotensi merupakan hasil curian dan rawan disita oleh pihak kepolisian. Selain itu, Anda juga akan kesulitan dalam hal administrasi, seperti membayar pajak atau melakukan balik nama.

Minim Perawatan: Biaya Perbaikan Membengkak

Motor bekas yang jarang dirawat juga sebaiknya dihindari. Kondisi ini biasanya ditandai dengan mesin yang kasar, oli yang kotor, dan berbagai komponen yang aus. Perbaikan motor yang jarang dirawat dapat menguras dompet Anda karena banyak komponen yang perlu diganti.

Untuk menghindari jebakan motor bekas bermasalah, lakukan pemeriksaan fisik dan mesin secara teliti. Ajaklah teman atau kenalan yang mengerti mesin motor untuk membantu Anda melakukan pengecekan. Dengan kehati-hatian, Anda bisa mendapatkan motor bekas berkualitas dengan harga yang sesuai.