Presiden Joko Widodo memberikan respons terhadap saran yang disampaikan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, terkait polemik ijazahnya. Jokowi menyatakan kesiapannya untuk membuka seluruh dokumen pendidikan miliknya di forum pengadilan guna mengakhiri perdebatan yang berkembang di masyarakat.

"Nanti akan saya buka di sidang pengadilan. Biar semuanya jelas," tegas Jokowi saat ditemui di Solo, Jumat (23/5/2025). Pernyataan ini merupakan jawaban atas keraguan yang selama ini dipertanyakan oleh sebagian pihak mengenai keabsahan ijazah yang dimilikinya.

Presiden juga menyayangkan eskalasi polemik yang merambah ke isu-isu lain, termasuk validitas skripsi dan dokumen kependudukan. Jokowi menegaskan bahwa seluruh catatan akademiknya tersimpan rapi di Universitas Gadjah Mada (UGM), tempat ia menempuh pendidikan tinggi.

"Skripsi juga ada di perpustakaan Fakultas Kehutanan. Dulu, kita menyerahkannya di bagian pengajaran, semuanya lengkap," jelasnya. Jokowi menambahkan dengan nada prihatin bahwa isu ini terus berkembang menjadi pemeriksaan terhadap berbagai dokumen pribadi, mulai dari Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), hingga Surat Izin Mengemudi (SIM).

Sebelumnya, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri telah mengeluarkan pernyataan resmi yang memvalidasi keaslian ijazah Jokowi. Hasil pengujian forensik mendalam mencakup berbagai aspek, antara lain:

• Material dan tinta kertas yang digunakan
• Keaslian cap stempel dan tanda tangan pejabat berwenang
• Teknik pencetakan yang digunakan pada ijazah
• Dokumen pendukung seperti foto-foto kegiatan perkuliahan, prosesi wisuda, hingga kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
• Bukti penerimaan mahasiswa UGM tahun 1980, yang menunjukkan bahwa Jokowi terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun tersebut

Dengan adanya pernyataan Puslabfor Polri dan kesiapan Jokowi untuk membuka dokumen di pengadilan, diharapkan polemik ini dapat segera diakhiri dan kebenaran dapat terungkap secara transparan.