Talud Mororejo Kendal Ambrol Diterjang Rob, Warga Gotong Royong Atasi Banjir

Bencana rob kembali menerjang pesisir Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menyebabkan kerusakan infrastruktur dan mengganggu aktivitas warga. Kali ini, talud di Desa Mororejo, Kecamatan Kaliwungu, dilaporkan jebol di tiga titik akibat kuatnya tekanan air laut pasang.

Akibat jebolnya talud tersebut, air laut meluber ke jalan-jalan perkampungan dan masuk ke rumah-rumah warga. Ketinggian air dilaporkan mencapai 80 cm di beberapa lokasi, menyebabkan warga kesulitan beraktivitas dan menimbulkan kerugian material.

Warga RW 7 Desa Mororejo, Antok, menuturkan bahwa kejadian ini merupakan yang terparah dalam beberapa hari terakhir. "Sejak Rabu kemarin, air terus naik. Ini karena taludnya jebol," ujarnya.

Merespon situasi darurat ini, warga Desa Mororejo dengan sigap bahu-membahu melakukan upaya penanggulangan. Dengan bantuan dari TNI dan Polri, mereka bergotong royong menutup titik-titik jebolan talud menggunakan karung-karung berisi tanah. Mengingat akses ke lokasi jebolan talud cukup sulit, warga memanfaatkan perahu untuk mengangkut karung-karung berisi tanah tersebut.

"Warga harus terjun ke tambak yang dalamnya se dada orang dewasa, lalu mendorong perahu berisi karung tanah," jelas Antok, menggambarkan betapa beratnya usaha yang mereka lakukan.

Kepala Desa Mororejo, Kamal, mengungkapkan bahwa seluruh RW di desanya terdampak rob, namun RW 7 dan RW 8 mengalami dampak yang paling signifikan. Ia berharap pemerintah dapat segera merealisasikan pembangunan sabuk pantai sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah rob di wilayahnya. "Dengan sabuk pantai, Insya Allah rob bisa teratasi," harapnya.

Anggota DPRD Kendal, Archam, yang turut hadir dalam kegiatan kerja bakti di Desa Mororejo, menyatakan komitmennya untuk mengkomunikasikan permasalahan ini dengan Pemerintah Kabupaten Kendal dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Ia menekankan perlunya solusi yang komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi rob yang semakin parah melanda wilayah pesisir Kendal. "Kami nanti akan berkomunikasi dengan pemerintah Kendal dan Provinsi Jawa Tengah," tegasnya.