Oknum Guru SMP di Depok Diduga Lakukan Tindak Asusila Terhadap Siswinya Saat Pesantren Kilat

Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang guru SMP di Depok, Jawa Barat, mencuat ke permukaan. Inisial IR, yang merupakan seorang guru di salah satu SMP di Depok, diduga melakukan tindakan asusila terhadap siswinya saat kegiatan pesantren kilat berlangsung di sekolah.

Menurut keterangan dari Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, kejadian ini diketahui terjadi pada bulan Maret 2025. Saat itu, korban sedang mengikuti pesantren kilat di sekolah yang juga diikuti oleh terduga pelaku. Sebelum dugaan tindakan pelecehan seksual terjadi, IR dan korban sempat terlibat percakapan saat jam istirahat.

"Pada saat itu, korban diduga menerima perlakuan berupa ucapan tidak senonoh dan tindakan tidak menyenangkan lainnya," ungkap AKP Made Budi.

Pihak kepolisian saat ini masih melakukan pendalaman terkait kasus ini. Diduga, korban pelecehan yang dilakukan oleh IR tidak hanya satu orang. Polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, termasuk guru-guru yang mengetahui kejadian tersebut. AKP Made Budi mengimbau kepada para korban lain untuk segera membuat laporan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Depok.

Kasus ini bukan kali pertama mencuat di wilayah Depok. Sebelumnya, tujuh siswi SMP di Sukmajaya, Depok, juga diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang oknum guru. Menurut keterangan seorang pelatih ekstrakurikuler yang juga menjadi saksi mata, pelecehan tersebut terjadi sejak tahun 2019 dan berlanjut hingga tahun 2025. Korban bahkan tidak hanya dari siswi kelas 7 dan 8, tetapi juga alumni sekolah tersebut.

Modus pelecehan yang dilakukan bervariasi, mulai dari verbal hingga fisik. Salah satu contohnya adalah pelaku berpura-pura membetulkan dasi korban dengan gerakan yang dinilai tidak pantas. Pihak sekolah sempat dianggap telah menyelesaikan kasus ini secara internal, namun akhirnya kembali mencuat dan menjadi viral di media sosial.

Kasus dugaan pelecehan seksual ini menjadi perhatian serius dan memerlukan penanganan yang komprehensif untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi para korban. Pihak kepolisian terus berupaya mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap kasus ini secara tuntas.