Pemerintah Berupaya Mediasi Perselisihan Tarif Antara Ojol dan Aplikator

Pemerintah mengambil langkah proaktif untuk menjembatani perbedaan pendapat antara pengemudi ojek online (ojol) dan penyedia aplikasi terkait besaran potongan tarif. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan bahwa pemerintah aktif mengkomunikasikan aspirasi para pengemudi ojol kepada pihak aplikator, dengan tujuan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi kedua belah pihak.

Prasetyo Hadi menekankan bahwa pemerintah menyadari pentingnya peran ojol dalam menggerakkan roda perekonomian. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan bisnis ojol, dengan tetap memperhatikan kesejahteraan para pengemudi. “Kami ingin mencari titik temu agar semua pihak dapat merasakan keuntungan bersama,” ujarnya di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Persoalan tarif ini memang kompleks, mengingat masing-masing pihak memiliki perhitungan dan kepentingan yang berbeda. Pemerintah berharap, melalui dialog yang konstruktif, dapat ditemukan solusi yang mengakomodasi kepentingan semua pihak.

Sebelumnya, para pengemudi ojol telah menyampaikan aspirasi mereka melalui berbagai aksi demonstrasi. Mereka menuntut penurunan potongan biaya jasa aplikasi menjadi 10 persen, serta perbaikan skema tarif yang dinilai merugikan. Tuntutan-tuntutan tersebut mencerminkan kekhawatiran para pengemudi ojol terhadap kesejahteraan mereka di tengah persaingan yang semakin ketat.

Beberapa poin tuntutan pengemudi ojol:

  • Kenaikan tarif antar penumpang
  • Regulasi untuk layanan pengiriman makanan dan barang roda dua
  • Ketentuan tarif bersih untuk layanan roda empat
  • Undang-undang yang mengatur transportasi online di Indonesia

Pemerintah menyadari bahwa permasalahan ini membutuhkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, pemerintah melibatkan berbagai kementerian terkait untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Pemerintah juga membuka diri terhadap masukan dari berbagai pihak, termasuk asosiasi ojol dan pakar transportasi.

Diharapkan, dengan upaya mediasi yang dilakukan pemerintah, perselisihan tarif antara ojol dan aplikator dapat segera diselesaikan. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekosistem ojol yang sehat dan berkelanjutan, demi kesejahteraan para pengemudi dan kemajuan bangsa.