Aksi Pemalakan Meresahkan di Medan: Preman Ancam Warga dengan Rantai Akibat Parkir di Depan Rumah Sendiri

Aksi Premanisme Resahkan Warga Medan

Kota Medan, Sumatera Utara, kembali dihebohkan dengan aksi premanisme yang meresahkan warga. Seorang pria bernama Abdurachman (52) ditangkap oleh pihak kepolisian atas dugaan pemalakan terhadap warga yang memarkirkan kendaraannya di depan rumahnya sendiri. Insiden ini terjadi di Jalan Sei Kera, Kecamatan Medan Perjuangan, dan terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.

Dalam rekaman video tersebut, terlihat seorang pria yang kemudian diidentifikasi sebagai Abdurachman, datang mengendarai sepeda motor. Ia berhenti di depan sebuah rumah yang di depannya terparkir sebuah mobil. Tanpa basa-basi, pria tersebut mengeluarkan sebuah rantai panjang dan mencoba melilitkannya ke pintu mobil. Aksi ini seolah menjadi bentuk intimidasi kepada pemilik rumah.

Tidak hanya itu, pelaku juga sempat mengarahkan rantai tersebut ke arah kamera CCTV yang terpasang di rumah tersebut, seolah menantang. Setelahnya, ia terlihat menggedor-gedor pintu rumah sambil menenteng rantai yang dibawanya. Aksi brutal ini jelas membuat pemilik rumah dan warga sekitar merasa terancam.

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan bergerak cepat setelah menerima laporan terkait kejadian ini. Tim yang dipimpin oleh Kasat Reskrim AKBP Bayu Putro Wijayanto berhasil mengamankan Abdurachman dan membawanya ke Mapolrestabes Medan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Saat ini, pelaku telah ditahan dan proses penyidikan sedang berlangsung.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa Abdurachman telah beberapa kali mendatangi rumah korban dengan tujuan meminta uang parkir. Ironisnya, korban memarkirkan kendaraannya di depan rumahnya sendiri. Karena permintaan tersebut tidak dipenuhi, pelaku nekat melakukan aksi pemalakan dengan cara mengancam menggunakan rantai. "Pelaku sudah beberapa kali mendatangi pemilik (rumah), minta uang parkir, berhubung si pemilik itu kan rumah dia parkir di depan rumahnya, nggak dikasih (uang)," ujar Bayu.

Kasus ini menjadi sorotan karena mencerminkan masih adanya praktik premanisme di Kota Medan. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk tindakan premanisme yang meresahkan masyarakat. Diharapkan, penangkapan Abdurachman ini dapat memberikan efek jera bagi pelaku lainnya dan menciptakan rasa aman bagi warga Kota Medan.