Ancaman Stroke di Usia Muda Meningkat: Faktor Risiko dan Deteksi Dini Jadi Kunci
markdown Kecenderungan kasus stroke pada usia muda, khususnya di bawah 45 tahun, menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan secara global. Hal ini menjadi perhatian serius bagi dunia kesehatan, mendorong upaya deteksi dini dan pencegahan yang lebih intensif.
Direktur Medik dan Keperawatan RS PON, dr. Reza Aditya Arpandy, SpS., menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, terutama melalui program gratis yang disediakan pemerintah. Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko stroke pada usia muda secara lebih komprehensif. Faktor-faktor risiko klasik seperti gula darah tinggi, obesitas, diabetes, dan kelebihan berat badan, masih menjadi pemicu utama stroke di kalangan usia muda. Namun, terdapat pula faktor risiko non-klasik yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah penyakit moya-moya.
Penyakit moya-moya merupakan kelainan genetik yang menyerang pembuluh darah di otak, terutama arteri karotis interna. Kondisi ini menyebabkan penyempitan atau bahkan penyumbatan arteri, sehingga menghambat aliran darah ke otak. Sebagai respons terhadap penyumbatan ini, tubuh membentuk pembuluh darah kecil baru di sekitar area yang terdampak. Pembuluh darah ini tampak seperti "kepulan asap" pada pemeriksaan angiogram, yang menjadi ciri khas penyakit moya-moya. Istilah "moya-moya" sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti "kepulan asap".
Moya-moya dapat memicu stroke pada usia yang sangat muda, bahkan pada usia 20-an atau 30-an. Individu dengan riwayat keluarga yang memiliki penyakit moya-moya memiliki risiko 10 hingga 15 persen lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini. Oleh karena itu, dr. Reza menyarankan individu dengan riwayat keluarga stroke, terutama saudara kandung, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sejak usia dini di rumah sakit yang memiliki layanan pemeriksaan komprehensif, seperti RS Pusat Otak Nasional.
Meskipun data kasus moya-moya di Indonesia belum diketahui secara pasti, diperkirakan jumlahnya serupa dengan laporan dari negara lain seperti Jepang, yaitu sekitar 0,5 per 100 ribu orang. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius akibat penyakit moya-moya.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait stroke di usia muda:
- Faktor Risiko Klasik: Gula darah tinggi, obesitas, diabetes, kelebihan berat badan.
- Faktor Risiko Non-Klasik: Penyakit moya-moya.
- Penyakit Moya-Moya: Kelainan genetik yang menyerang pembuluh darah otak.
- Deteksi Dini: Pemeriksaan kesehatan rutin, terutama bagi individu dengan riwayat keluarga stroke.
- Pencegahan: Mengelola faktor risiko dan menerapkan gaya hidup sehat.