Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah tegas untuk menertibkan parkir liar yang masih marak di beberapa kawasan, salah satunya Blok M, Jakarta Selatan. Meskipun sistem parkir dengan pembayaran langsung di pintu masuk telah diterapkan, praktik parkir liar oleh oknum juru parkir masih ditemukan, meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik ilegal ini. Ia menyatakan bahwa penertiban juru parkir liar akan dilakukan secara rutin dan intensif di seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk kawasan Blok M. Syafrin menjelaskan bahwa tugas juru parkir seharusnya sebatas mengatur kendaraan yang parkir, bukan memungut tarif parkir. Pemberian tip oleh pengemudi bersifat sukarela sebagai bentuk apresiasi atas bantuan pengaturan parkir.

Sebagai upaya pengawasan yang lebih efektif, Dishub DKI Jakarta akan memperluas pemasangan kamera pengawas CCTV di titik-titik rawan parkir liar. Langkah ini sebelumnya telah diterapkan di kawasan Tanah Abang, di mana sepuluh unit CCTV telah dipasang dan terhubung langsung ke pusat kendali (NOC) Dishub. Keberadaan CCTV ini memungkinkan petugas untuk memantau aktivitas parkir secara real-time dan merespon dengan cepat jika ditemukan pelanggaran.

Selain pemasangan CCTV, Dishub DKI Jakarta juga akan menurunkan tim gabungan yang terdiri dari personel Dishub, Satpol PP, TNI, dan Kepolisian (Tim Lintas Jaya) untuk melakukan penertiban langsung di lapangan. Tim ini akan bergerak cepat menindak kendaraan yang parkir secara ilegal atau oknum yang mencoba mengatur parkir di tempat yang dilarang.

Syafrin berharap, kombinasi antara pengawasan CCTV dan penertiban langsung oleh tim gabungan akan memberikan efek jera bagi masyarakat yang melanggar aturan parkir dan oknum yang memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi. Dengan demikian, diharapkan kawasan-kawasan yang selama ini rentan terhadap parkir liar dapat menjadi lebih tertib dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan.